AS Kembali Berpangkalan di Filipina, 4 Lokasi Strategis Baru Telah Disiapkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 4 April 2023 08:00 WIB

Seorang prajurit AS memeriksa peralatan seorang prajurit Filipina selama latihan tembak langsung regu di latihan militer gabungan "Salaknib" selama tiga minggu di Fort Magsaysay, Nueva Ecija, Filipina, 31 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina, Senin, 3 April 2023, mengidentifikasi empat pangkalan militernya lagi yang akan dapat diakses oleh Amerika Serikat, hampir dua kali lipat jumlah yang termasuk dalam perjanjian pertahanan yang berupaya untuk memajukan aliansi yang telah berlangsung puluhan tahun di antara mereka.

Perluasan Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) menggarisbawahi kepentingan strategis Filipina bagi bekas penguasa kolonial Amerika Serikat, yang terjadi pada saat meningkatnya kekhawatiran atas perilaku China di Laut China Selatan dan ketegangan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

EDCA, ditandatangani pada 2014 di bawah Presiden Barack Obama, memungkinkan militer AS mengakses pangkalan-pangkalan Filipina untuk latihan bersama, penempatan peralatan dan pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar, dan perumahan militer, tetapi bukan kehadiran permanen.

Situs-situs yang disebut, Senin, adalah pangkalan angkatan laut Camilo Osias di Sta Ana dan bandara Lal-lo, keduanya ada di provinsi Cagayan, dan Camp Melchor Dela Cruz di Gamu, provinsi Isabela dan pulau Balabac di lepas pantai Palawan.

Lokasi-lokasinya signifikan, dengan Isabela dan Cagayan menghadap ke utara menuju Taiwan, sementara Palawan berada di dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan, tempat China membangun pulau buatan yang dilengkapi dengan landasan pacu dan sistem rudal.

Advertising
Advertising

Kepala pertahanan Carlito Galvez menyebut situs-situs itu “sangat strategis” dan menekankan Filipina memiliki tanggung jawab kepada masyarakat internasional di Laut China Selatan.

"Itu adalah jalur perdagangan...di mana lebih kurang US$3 triliun perdagangan melewatinya (setiap tahun)," katanya.

"Tanggung jawab kami untuk secara kolektif mengamankan jalur tersebut sangat besar.”

Kekhawatiran Konflik

Keputusan Presiden Ferdinand Marcos Jr untuk memperluas akses AS dibuat pada Februari tetapi pengumuman situs tersebut ditunda karena tentangan dari beberapa pemimpin pemerintah daerah yang khawatir terjebak dalam konflik di masa depan antara Amerika Serikat dan China.

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar atas pengumuman Senin. China menuduh AS meningkatkan ketegangan dengan penempatan militernya.

Kantor Marcos, Senin, mengatakan empat lokasi itu harus “meningkatkan tanggap bencana" dan membantu operasi kemanusiaan dan bantuan, menambahkan biaya mempertahankan timur juga dipertimbangkan.

“Lokasi-lokasi mereka memang ditempat yang mereka dibutuhkan,” kata Jay Batongbacal, seorang pakar Laut China Selatan di University of the Philippines.

Amerika Serikat telah berkomitmen membangun infrastruktur senilai lebih dari US$80 juta di lima lokasi yang ada - Pangkalan Udara Antonio Bautista di Palawan, Pangkalan Udara Basa di Pampanga, Benteng Magsaysay di Nueva Ecija, Pangkalan Udara Benito Ebuen di Cebu dan Pangkalan Udara Lumbia di Mindanao .

Pasukan AS diusir dari Subic dan Clark, pangkalan permanen terakhir dan terbesar mereka di Filipina, pada tahun 1992, di tengah reaksi nasionalis. Hubungan itu dibangun kembali setelah tahun 2000, dengan beberapa latihan militer bersama setiap tahun.

REUTERS

Pilihan Editor: Tampil di Sampul Playboy, Politisi Feminis Prancis Dikecam

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

20 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

26 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya