Bantah Menculik, Rusia: Deportasi Anak Ukraina untuk Lindungi dari Perang

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 1 April 2023 07:00 WIB

Sejumlah balita yang telah dipindahkan dari panti asuhan Donetsk dan Makayevka saat berada di panti asuhan din Kramatorsk, Ukraina (30/8). REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vassily Nebenzia membantah tuduhan bahwa Rusia secara sengaja mendeportasi anak-anak Ukraina ke negaranya atau mengizinkan anak-anak yang direlokasi diadopsi warga Rusia.

"Yang terjadi saat ini adalah evakuasi dari zona perang yang sesuai dengan kewajiban hukum kemanusiaan internasional dan juga Konvensi Hak-Hak Anak," kata Nebenzia kepada media pemerintah Rusia, TASS, dalam wawancara yang dirilis Jumat.

Ia juga menolak dakwaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dua pekan lalu terhadap Presiden Vladimir Putin dan komisioner urusan anak di Rusia Maria Lvova Belova atas tuduhan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

Ukraina sebelumnya menyebut tengah menyelidiki deportasi lebih dari 19 ribu anak-anak yang dipisahkan dari orang tuanya di "titik penyaringan" saat berusaha meninggalkan wilayah baru yang dikuasai Rusia.

Penyelidikan juga dilakukan terkait anak-anak yang diambil dari panti-panti asuhan, atau dipisahkan dari wali yang merawat mereka setelah orang tua mereka tewas karena perang.

Advertising
Advertising

Rusia menolak tuduhan tersebut dan menegaskan tindakan itu ditujukan hanya untuk melindungi anak-anak yang rentan di teritori yang mereka kuasai --dan sebagian besar telah secara sepihak dicaplok.

Nebenzia menyatakan jutaan orang telah dievakuasi ke Rusia, termasuk anak-anak. “Mereka sebagian besar tiba di negara tersebut bersama orang tua atau wali yang mengasuh.”

Ia menjelaskan pihaknya hanya menemukan sedikit anak di panti asuhan yang tanpa asuhan orang tua, seraya menegaskan bahwa fokus utama Rusia adalah untuk menyerahkan anak-anak tersebut kepada keluarga atau kerabat mereka di Rusia.

Tuduhan Barat bahwa anak-anak tersebut telah diadopsi di Rusia merupakan pandangan yang menyesatkan, katanya.

"Tujuan utamanya adalah untuk memastikan anak-anak akan bersama keluarganya dan tidak di panti asuhan. Cara seperti ini secara khusus dipilih mengingat adanya kemungkinan penyatuan kembali anak-anak dengan saudara mereka, jika ditemukan," kata Nebenzia.

Wakil tetap Rusia untuk PBB tersebut mengatakan Rusia tidak akan membatasi anak-anak berhubungan atau berkomunikasi dengan kerabat dan teman-temannya di mana pun mereka berada.

Selain itu, ujarnya, para orang tua dapat menghubungi kantor Lvova-Belova apabila hendak dibantu dipersatukan kembali dengan anak-anak mereka.

Ia menambahkan bahwa sejauh ini sudah ada 15 anak-anak dari delapan keluarga yang telah dipersatukan lagi dengan kerabatnya melalui langkah seperti itu.

Pilihan Editor: AS: Rusia Tahan 6.000 Anak Ukraina untuk 'Pendidikan Ulang"

REUTERS

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

9 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

10 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

12 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

18 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

1 hari lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya