Pendemo di Hong Kong Kini Harus Mengenakan Tanda Pengenal Bernomor

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 26 Maret 2023 16:21 WIB

Para pengunjuk rasa diharuskan untuk mengenakan lanyard bernomor saat mereka memprotes proyek reklamasi tanah dan stasiun transfer limbah selama salah satu demonstrasi pertama yang secara resmi disetujui sejak berlakunya undang-undang keamanan nasional, di Hong Kong, Cina 26 Maret 2023. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Hong Kong, Minggu, 26 Maret 2023, mengizinkan unjuk rasa kecil di bawah pembatasan-pembatasan ketat dalam salah satu demonstrasi pertama yang disetujui sejak berlakunya undang-undang keamanan nasional pada 2020.

Puluhan pengunjuk rasa diharuskan memakai tanda bernomor dan dilarang memakai masker, karena polisi memantau pawai mereka menentang proyek reklamasi tanah dan pengolahan sampah yang diusulkan.

Para peserta meneriakkan slogan-slogan menentang proyek reklamasi ketika mereka berjalan di bawah hujan dengan spanduk-spanduk di distrik timur Tseung Kwan O, tempat proyek tersebut akan dibangun.

Beberapa juga mengkritik pembatasan pada protes mereka, yang termasuk maksimum 100 perserta, menurut tujuh halaman surat dari polisi kepada penyelenggara, seperti yang dilihat Reuters.

“Kita perlu memiliki budaya protes yang dengan semangat lebih bebas,” kata James Ockenden, 49 tahun, yang berunjuk rasa bersama tiga anaknya.

Advertising
Advertising

“"Tapi ini semua sudah diatur sebelumnya dan diberi nomor dan aturan itu hanya menghancurkan budaya dan pasti akan membuat orang tidak datang."

Polisi memberi para penyelenggara surat "tidak keberatan" untuk melakukan protes dengan syarat mereka memastikan tidak akan melanggar undang-undang keamanan nasional, termasuk pertunjukan atau pidato yang menghasut.

"Beberapa pelanggar hukum mungkin bercampur dengan pertemuan dan prosesi publik untuk mengganggu ketertiban umum atau bahkan terlibat dalam kekerasan ilegal," polisi memperingatkan dalam surat mereka.

Panitia penyelenggara mengatakan hingga 50 orang mengambil bagian dalam protes pertama yang diizinkan kepolisian kota setelah bertahun-tahun.

<!--more-->Alasan Jaga Jarak

Permohonan untuk protes-protes lain, termasuk penyalaan lilin pada 4 Juni untuk mengenang korban tindak kekerasan di Lapangan Tiananmen China pada 1989, telah ditolak dengan alasan jaga jarak terkait Covid.

Pembatasan COVID terakhir Hong Kong dihapus tahun ini, menyusul keputusan China untuk mengakhiri kebijakan "nol-COVID" -nya. Sementara itu, konstitusi mini Hong Kong, Undang-Undang Dasar, menjamin hak untuk berkumpul di tempat umum.

Sejak undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan China, pada Juni 2020 sebagai tanggapan atas protes pro-demokrasi yang berlarut-larut pada 2019, pihak berwenang telah membatasi kebebasan dan menangkap sejumlah politisi dan aktivis oposisi.

Beberapa pemerintah Barat mengkritik undang-undang tersebut sebagai alat represi tetapi pihak berwenang China mengatakan undang-undang tersebut telah memulihkan stabilitas di pusat keuangan tersebut.

Seorang pengunjuk rasa bermarga Chiu, 50, mengatakan dia menghargai kesempatan untuk memprotes "di masa-masa sulit", dan mengatakan dia melihat lanyard lebih sebagai sarana untuk memfasilitasi manajemen massa.

"Itu tidak berarti membatasi ekspresi kami. Saya pikir itu dapat diterima," katanya kepada Reuters.

Bulan ini, kelompok HAM perempuan membatalkan unjuk rasa di menit-menit terakhir setelah juru bicara polisi mengatakan beberapa “kelompok kekerasan” yang tidak disebut secara khusus kemungkinan bergabung.

Pengamat politik dan beberapa diplomat Barat mengawasi untuk melihat apakah pihak berwenang akan mengizinkan dimulainya kembali demonstrasi besar di Hong Kong, yaitu pada 4 Juni dan 1 Juli, yang telah menjadi andalan masyarakat sipil kota yang pernah penuh semangat dan menarik ribuan orang.

REUTERS

Pilihan Editor: Pilpres AS: Donald Trump Tuding Penegakan Hukum Biden Mirip Stalin

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

4 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

6 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya