Situasi Prancis Memanas, Raja Charles Batalkan Kunjungan ke Paris

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Maret 2023 19:30 WIB

Patung lilin Raja Charles III Inggris diresmikan, di samping patung lilin mendiang Ratu Inggris Elizabeth II, dalam presentasi di museum lilin Grevin di Paris, Prancis, 24 Maret 2023. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana kunjungan Raja Charles III ke Prancis mulai Minggu 26 Maret 2023 terpaksa dibatalkan menyusul protes besar-besaran menolak reformasi pensiun. Hal ini diungkapkan Istana kepresidenan Prancis pada Jumat 24 Maret 2023.

"Keputusan ini diambil oleh pemerintah Prancis dan Inggris setelah percakapan telepon antara presiden dan raja pagi ini," kata sebuah pernyataan. “Kunjungan kenegaraan ini akan ditata ulang sesegera mungkin.”

Raja Inggris itu dijadwalkan tiba di Prancis pada Minggu dalam kunjungan kenegaraan pertamanya sebagai raja, sebelum berangkat ke Jerman pada Rabu.

Dalam sebuah pernyataan, Istana Élysée mengatakan keputusan untuk menunda kunjungan telah diambil oleh pemerintah Prancis dan Inggris menyusul percakapan telepon antara Emmanuel Macron dan Charles pada Jumat pagi setelah protes massal terhadap pemerintah Prancis.

Hal senada diungkapkan Istana Buckingham. “Kunjungan kenegaraan Raja dan Permaisuri ke Prancis telah ditunda. Yang Mulia sangat menantikan kesempatan untuk mengunjungi Prancis segera setelah tanggal ditentukan.”

Advertising
Advertising

Warga yang marah pada presiden Prancis melanjutkan protes pada Jumat setelah demonstrasi massal sehari sebelumnya. Mereka juga merencanakan aksi selanjutnya pada Selasa depan selama kunjungan kerajaan Charles.

Lebih dari 450 pengunjuk rasa ditangkap pada Kamis ketika sekitar 300 demonstrasi menarik lebih dari satu juta orang di seluruh negeri. Massa memprotes perubahan pensiun yang tidak populer yang akan menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.

Serikat pekerja mengatakan lebih dari 3 juta orang turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang undang-undang yang diperdebatkan dengan sengit. Aturan ini kemudian didorong melalui parlemen tanpa pemungutan suara minggu lalu.

Presiden dan istrinya, Brigitte, akan mengadakan perjamuan untuk Charles dan Camilla, permaisuri, di bekas istana kerajaan di Versailles. Mereka kemudian akan melakukan perjalanan dengan kereta api ke Bordeaux pada Selasa untuk menyaksikan bekas kebakaran hutan musim panas lalu sebelum membuka konsulat Inggris di kota itu dan mengunjungi kebun anggur organik.

Hingga protes Kamis, para pejabat Prancis bersikeras bahwa kunjungan itu akan dilanjutkan meskipun ada ancaman gangguan. Namun, serikat CGT mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami tidak akan melakukan pekerjaan penyambutan seperti menggelar karpet merah atau pembuatan bendera dan dekorasi lainnya."

Sandrine Rousseau, dari kiri radikal La France Insoumise, berkata: "Lebih penting mendengarkan para demonstran daripada menggelar karpet merah untuk raja."

Pilihan Editor: Sindir Prancis Soal Unjuk Rasa, Iran: Hindari Kekerasan dan Dengarkan Demonstran!

AL ARABIYA

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

6 hari lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

10 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

12 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya