TEMPO.CO, Jakarta - Iran menyindir pemerintah Prancis dalam penanganan pengunjuk rasa pada Jumat 24 Maret 2023, setelah lebih dari 450 orang ditangkap dan sejumlah polisi terluka dalam demonstrasi menentang reformasi pensiun.
Para pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan Prancis pada Kamis dalam kekerasan paling serius dari pemberontakan tiga bulan terhadap keputusan Presiden Emmanuel Macron untuk meningkatkan usia pensiun.
"Pemerintah Prancis harus berbicara dengan rakyatnya dan mendengarkan suara mereka," cuit juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani.
“Kami tidak mendukung penghancuran atau kerusuhan, tetapi kami mempertahankan bahwa alih-alih menciptakan kekacauan di negara lain, dengarkan suara rakyat Anda dan hindari kekerasan terhadap mereka.”
Kanani mengacu pada kritik, termasuk dari Prancis, atas tanggapan Iran terhadap protes selama berbulan-bulan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Ini menyusul penangkapan perempuan Kurdi berusia 22 tahun itu karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat republik Islam.
Ratusan orang telah terbunuh, termasuk puluhan personel keamanan, dan ribuan ditangkap sehubungan dengan apa yang digambarkan pejabat Iran sebagai "kerusuhan" yang dipicu oleh Israel dan Barat.
Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa telah memberlakukan beberapa sanksi terhadap Iran atas tanggapannya terhadap gerakan protes, yang sebagian besar dipimpin oleh perempuan.
“Mereka yang menabur angin menuai angin puyuh,” kata Kanani, menambahkan bahwa “kekerasan seperti itu bertentangan dengan duduk di kursi moralitas dan berkhotbah kepada orang lain.”
Beberapa jam sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan 457 orang telah ditangkap, dan 441 anggota pasukan keamanan terluka sehari sebelumnya selama protes.
Darmanin menolak seruan pengunjuk rasa untuk mencabut reformasi pensiun.“Saya tidak berpikir kita harus mencabut undang-undang ini karena kekerasan,” katanya. “Kalau begitu, berarti tidak ada negara. Kita harus menerima debat sosial yang demokratis, tetapi bukan debat yang penuh kekerasan.”
Pilihan Editor: Prancis Rusuh, 457 Orang Ditangkap dan Jalan-jalan di Paris Dibakar
AL ARABIYA