Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 23 Maret 2023 19:30 WIB

Anggota layanan Ukraina mengendarai tank, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat kota garis depan Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 21 Februari 2023. REUTERS/Alex Babenko

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina akan meluncurkan serangan balik yang telah lama ditunggu-tunggu "segera", setelah gempuran besar-besaran Rusia selama musim dingin gagal menguasai Bakhmut.

Komandan pasukan darat utama Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, pada Kamis, 23 Maret 2023, mengatakan, mereka akan mengubah taktik menahan serangan Rusia yang brutal.

Tentara bayaran Wagner Rusia, mencoba untuk merebut Bakhmut dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah. "Rusia kehilangan kekuatan yang cukup besar dan kehabisan tenaga", kata Syrskyi di situs media sosial Telegram.

"Segera, kami akan memanfaatkan kesempatan ini, seperti yang kami lakukan di masa lalu di dekat Kyiv, Kharkiv, Balakliya dan Kupiansk," katanya, menyebjut serangan balik Ukraina tahun lalu yang menjadi titik balik dalam perang, dengan merebut kembali petak-petak tanah.

Syrskyi adalah salah satu komandan tertinggi di balik strategi Ukraina tahun lalu yang memukul mundur serangan Rusia di Kyiv dan memaksa mundur pasukan Moskow hingga paruh kedua tahun 2022.

Tetapi garis depan di Ukraina sebagian besar telah dibekukan sejak serangan besar terakhir Ukraina pada bulan November. Sejak itu, Moskow mengirim ratusan ribu tentara cadangan baru dan narapidana yang direkrut dari penjara ke dalam pertempuran yang digambarkan kedua belah pihak sebagai penggiling daging.

Kampanye Rusia hanya menghasilkan sedikit kemajuan, dan Ukraina, yang tampaknya akan menarik diri dari kota kecil Bakhmut di timur, akhirnya memutuskan untuk mempertahankan pasukannya di sana, mematahkan upaya Moskow merebut kemenangan pertama sejak Agustus lalu.

Advertising
Advertising

Kyiv telah lama mengatakan merencanakan serangan balasan besar-besaran di beberapa titik tahun ini, menggunakan senjata baru yang dipasok Barat. Beberapa serangannya yang paling sukses tahun lalu setelah Rusia menghabiskan pasukannya dalam pertempuran besar di timur.

Tidak ada tanggapan segera dari Moskow terhadap klaim terbaru bahwa pasukannya di Bakhmut kehilangan momentum, tetapi Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner, telah mengeluarkan pernyataan pesimis dalam beberapa hari terakhir termasuk peringatan akan adanya serangan balasan Ukraina.

Pada hari Senin, Prigozhin menerbitkan surat kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, mengatakan Ukraina bertujuan memotong jalur antara pasukan Grup Wagner dan pasukan reguler Rusia, menuntut tindakan Shoigu untuk mencegah hal ini dan memperingatkan "konsekuensi negatif" jika dia gagal.

REUTERS

Pilihan editor: Raja Malaysia Sarankan Umat Muslim Jangan Hamburkan Makanan Saat Buka Puasa

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

12 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

12 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

13 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

17 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya