Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina

Kamis, 23 Maret 2023 17:00 WIB

Rekrutan militer Ukraina ikut ambil bagian dalam doa, berkat dan mengheningkan cipta bersama pasukan Inggris dan Kanada, untuk menandai peringatan satu tahun Invasi Rusia ke Ukraina, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/ Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menjamin tidak ada eskalasi nuklir dalam perang Ukraina. Tanggapan dari London muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik Inggris karena memasok amunisi tank uranium terdeplesi untuk pasukan Ukraina.

Menurut Inggris, Rusia adalah satu-satunya negara yang berbicara tentang peningkatan risiko nuklir dan amunisinya konvensional. “Tidak ada ancaman bagi Rusia, ini murni tentang membantu Ukraina mempertahankan diri," kata Cleverly pada peluncuran strategi teknologi internasional Inggris, Rabu, 22 Maret 2023, dikutip dari Reuters.

“Perlu dipastikan bahwa semua orang mengerti bahwa hanya karena kata uranium ada dalam judul amunisi terdeplesi uranium, itu bukan amunisi nuklir, itu murni amunisi konvensional,” ujarnya menambahkan.

Inggris pada Senin, 20 Maret 2023, mengkonfirmasi pihaknya memasok Ukraina dengan amunisi yang mengandung uranium terdeplesi. Salah satu sifat logam berat yang digunakan dalam senjata, disebabkan potensi menembus tank dan baju besi lebih mudah karena kepadatannya.

Putin pada Selasa mengutuk rencana Inggris untuk mengirim amunisi semacam itu ke Ukraina. Dia mengatakan Moskow akan dipaksa untuk menanggapinya karena senjata semacam itu memiliki "komponen nuklir".

Advertising
Advertising

Inggris telah menggunakan uranium terdeplesi dalam cangkang penusuk lapis bajanya selama beberapa dekade dan tidak menganggap peluru tersebut memiliki kemampuan nuklir. Rusia diketahui juga memiliki amunisi yang mengandung uranium terdeplesi.

Perangkat itu punya risiko kesehatan tertentu di sekitar lokasi benturan, yang memungkinkan debu dapat masuk ke paru-paru dan organ vital manusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Inggris mengambil eskalasi ini ke tahap baru dan sangat serius. Sementara utusan Rusia di Jenewa menuduh London memperpanjang konflik dan "tidak meninggalkan kesempatan untuk penyelesaian politik dan diplomatik dari krisis Ukraina."

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu dekat Putin, juga mengarungi pertikaian pada Rabu. Dia mengatakan Rusia akan membalas keputusan Inggris dengan memberi Belarus amunisi yang mengandung "uranium asli".

REUTERS

Pilihan Editor: TikTok Terancam Dilarang, Kreator Konten dan Tiga Anggota DPR AS Protes

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

8 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

14 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

3 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

4 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya