India Masuk dalam Laporan AS sebagai Pelanggar HAM Berat

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 21 Maret 2023 07:29 WIB

Demonstran menghadiri protes menentang kerusuhan menyusul bentrokan antara orang-orang yang berdemonstrasi mendukung dan menentang undang-undang kewarganegaraan baru di New Delhi, India, 3 Maret 2020. REUTERS/Adnan Abidi
UU Diskriminatif

Para pengkritik menunjuk pada undang-undang kewarganegaraan 2019 yang digambarkan kantor HAM PBB sebagai “diskriminatif secara mendasar” dengan mengecualikan migran-migran Muslim dari negara-negara tetangga; undang-undang anti-konversi yang menantang hak kebebasan menganut agama yang dilindungi secara konstitusi; dan mencabut status khusus Kashmir yang mayoritas Muslim pada 2019.

Pemerintah menepis tudingan itu dengan mengatakan kebijakannya ditujukan untuk pembangunan seluruh masyarakat.

Pada 2022, pihak berwenang juga menghancurkan apa yang mereka sebut sebagai toko dan properti ilegal, banyak di antaranya dimiliki oleh Muslim, di beberapa bagian India. Para pengkritik mengatakan penghancuran itu merupakan upaya untuk mengintimidasi 200 juta Muslim India. Pemerintah membela pembongkaran tersebut dengan mengatakan mereka sedang menegakkan hukum.

"Aktivis-aktivis HAM melaporkan pemerintah diduga menargetkan pengkritik-pengkritik vokal dari komunitas Muslim dan menggunakan buldozer untuk menghancurkan rumah-rumah dan penghidupan” mereka tanpa proses, demikian diungkap dalam laporan AS tersebut.

Sejak Modi berkuasa pada 2014, India turun dari posisi 140 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia, sebuah peringkat tahunan yang dikeluarkan organisasi nirlaba Reporters Without Borders, menjadi ke-150 tahun lalu, posisi terendah yang pernah terjadi. India juga berada puncak daftar untuk jumlah tertinggi penutupan internet di dunia selama lima tahun berturut-turut, termasuk pada 2022, kata pengawas advokasi internet Access Now.

"Organisasi-organisasi sipil menyatakan keprihatinannya bahwa pemerintah pusat menggunakan UAPA (Unlawful Activities Prevention Act/UU Pencegahan Kegiatan Melawan Hukum) untuk menahan para aktivis HAM dan jurnalis,” kata laporan tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: AS: Kunjungan Xi Jinping Beri Perlindungan Diplomatik pada Putin setelah jadi Buron ICC

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

6 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

3 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya