Marine Le Pen Menolak Reformasi Pensiun yang Digagas Prancis
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 17 Maret 2023 14:00 WIB
Partai saya kanan asal Prancis National Rally pada Kamis, 16 Maret 2023, mengutarakan niat untuk mengajukan mosi tidak percaya melawan Pemerintah Prancis. Rencana itu mengemuka setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron tetap pada pendirian menjalankan reformasi bidang pensiun tanpa pemungutan suara parlemen.
Ketua Partai National Rally Marine Le Pen menyerukan pada Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne agar melepaskan jabatan. Menurut Le Pen rencana reformasi soal pensiun diusung oleh pemerintahan Macron adalah sebuah kegagalan total dan gerakan yang digagas Perdana Menteri Borne itu adalah sebuah tamparan dalam wajah demokrasi.
Dalam reformasi pensiun Prancis, usia pensiun yang semula 62 tahun diperpanjang menjadi 64 tahun. Bukan hanya itu, para pegawai akan diminta iuran pada badan pengelola dana pensiun Prancis selama 43 tahun sebelum akhirnya bisa menerima uang pensiun secara penuh. Reformasi pensiun Prancis ini tidak populer dikalangan masyarakat Prancis, bahkan telah memantik unjuk rasa serta aksi mogok kerja disejumlah wilayah di Prancis.
Sebelumnya pada Kamis, 16 Maret 2023, rancangan undang-undang soal pensiun itu sudah diloloskan di tingkat majelis tinggi Prancis, namun kemungkinan bakal ditentang di tingkat majelis rendah. Kendati begitu, Pemerintah bisa menempuh opsi yang memungkinkan rancangan undang-undang itu lolos di tingkat legislasi tanpa pemungutan suara.
“Saya selalu mengatakan jika reformasi pensiun sudah diadopsi, maka dia (Perdana Menteri Borne) tidak bisa tinggal lagi di Matignon (rumah dinas Perdana Menteri Prancis),” kata Le Pen.
Anggota parlemen Prancis yang menjadi saingan politik Borne mencemooh saat keputusan ini diumumkan pada Kamis, 16 Maret 2023 (rancangan undang-undang reformasi pensiun Prancis tetap jalan). Ada sejumlah anggota parlemen ada yang menyanyikan lagu kebangsaan Prancis sebagai bentuk protes. Keteguhan Pemerintah Prancis untuk tetap lanjut dengan reformasi pensiun secara otomatis memberikan kubu oposisi hak untuk menyorongkan dilakukan pemungutan suara. Hal ini pun berpotensi meningkatkan ketegangan setelah unjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Faktor Penentu Kemenangan Emmanuel Macron
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.