Sebut Unjuk Rasa sebagai Provokasi, PM Georgia Minta Presiden Zelensky Tidak Ikut Campur

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Maret 2023 13:45 WIB

Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili tiba untuk pidatonya di Sesi ke-77 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York City, AS, 22 September 2022. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili pada Minggu meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk tidak mencampuri situasi politik di negaranya menyusul gelombang aksi protes pekan lalu.

Selama aksi protes terhadap Undang-undang "agen asing" yang menurut kritikus memberikan sinyal pro-Rusia di Georgia, Zelensky berterima kasih kepada pengunjuk rasa karena mengibarkan bendera Ukraina.

Menurut Zelensky, tindakan itu menunjukkan rasa hormat kepada Ukraina. Ia juga mengutarakan harapannya agar Georgia "sukses secara demokratis."

"Ketika seseorang yang berperang, menanggapi tindakan destruktif dari ribuan orang di sini di Georgia, ini adalah bukti langsung bahwa orang ini terlibat, termotivasi untuk mewujudkan sesuatu di sini juga, untuk berubah," kata Garibashvili saat wawancara dengan stasiun TV Georgia IMEDI, menurut salinan terjemahan Reuters pada Senin 13 Maret 2023.

Garibashvili menggambarkan protes minggu lalu di ibu kota Tbilisi atas RUU kontroversial tentang "agen asing" sebagai "provokasi" terhadap negara. Ia bahkan menyebut demonstrasi selama dua hari itu merupakan aksi kekerasan.

Advertising
Advertising

Mengingat parlemen negara itu membatalkan rencana RUU tersebut pada Jumat, Garibashvili menambahkan bahwa upaya provokasi yang direncanakan terhadap negaranya telah dicegah. UU itu disebut para penentang sebagai aturan yang terinspirasi dari UU Rusia 2021, yang secara luas digunakan untuk menindak keras perbedaan pendapat selama satu dekade terakhir.

UU itu, menurut para penentangnya, juga membahayakan upaya Georgia untuk lebih mempererat hubungan dengan Eropa.

RUU tersebut mewajibkan individu, organisasi masyarakat sipil, dan outlet media untuk mendaftar ke Kementerian Kehakiman sebagai "agen pengaruh asing" jika mereka menerima setidaknya 20 persen dana mereka dari luar negeri.

Aturan itu juga memberlakukan persyaratan pelaporan tambahan, inspeksi dan tanggung jawab administratif dan pidana dengan ancaman hingga lima tahun penjara untuk setiap pelanggaran.

Demonstran bereaksi keras terhadap pengesahan RUU yang diajukan oleh Partai Kekuatan Rakyat itu. Partai oposisi berpendapat bahwa undang-undang tersebut anti-demokrasi.

Pilihan Editor: Protes Kedua RUU Agen Asing di Georgia Dibubarkan Gas Air Mata

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

16 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

17 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

22 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya