Pengamat PBB: Wilayah Pendudukan Palestina Memburuk sejak Netanyahu Jadi PM Israel

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 13 Maret 2023 11:00 WIB

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese. Dok: OHCHR

TEMPO.CO, Jakarta - Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese mengatakan, terpilihnya politikus sayap kanan ekstrem Benjamin Netanyahu sebagai PM Israel memperburuk keadaan di wilayah pendudukan.

Albanese mengatakan, orang-orang Israel di wilayah pendudukan memprovokasi warga Palestina sehingga dapat memiliki legitimasi untuk melakukan tekanan. Tokoh-tokoh Pemerintahan Netanyahu semisal Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Pertahanan Yoav Galant, menurutnya, mengeluarkan pernyataan yang menghasut seperti soal penghapusan kota Huwara di Tepi Barat.

“Ratusan pemukim dibiarkan berkeliling, bersenjata berat, untuk meneror serta menganiaya penduduk sipil yang tidak berdaya. Jadi, apakah Anda berharap tidak ada yang bereaksi?” kata Albanese saat wawancara virtual dengan Tempo pada Rabu, 8 Maret 2023.

Tepi Barat telah tegang selama berbulan-bulan. Serangan militer terjadi hampir setiap hari.

Al Jazeera, mengikuti data Otoritas Palestina mewartakan, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh 78 warga Palestina sejak awal 2023, termasuk 14 anak-anak dan seorang wanita. Tiga belas orang Israel dan satu orang Ukraina juga tewas dalam serangan Palestina tahun ini.

Advertising
Advertising

Sementara, menurut catatan Albanese sebagai mandat pelapor khusus PBB, pada tahun lalu, sekitar 190-250 warga Palestina tewas. Jumlah orang Israel yang terbunuh 30. Selain itu, ada lebih dari 1.000 bangunan sipil yang dihancurkan. Terjadi 500 penangkapan setiap bulan di Tepi Barat dan Yerusalem. Sebanyak 5.000 tahanan Palestina ada di penjara Israel.

“Sembilan puluh persen penahanan bertentangan dengan Konvensi Jenewa. Anak-anak bahkan ditahan di sel isolasi,” kata ahli hukum internasional lulusan School of Oriental and African Studies asal Italia itu. Dia menambahkan, ada 700 anak di penjara tahun lalu dan lebih dari 900 warga Palestina dipenjara tanpa pengadilan.

Seorang pemukim mengamuk di Huwara pada bulan lalu, di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat. Itu mengundang kecaman di seluruh dunia. Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan dalam kunjungan ke Israel pada Kamis lalu bahwa Amerika Serikat "sangat terganggu" oleh kekerasan tersebut.

“Mereka (para pemukim) akan melempari kami dengan batu atau menembaki kami. Kami tidak berani pergi lagi karena para pemukim berada di jalanan,” kata Ghazi Shehadeh, tukang kaca berusia 58 tahun, saat memasang jendela kaca ke bingkai salah satu dari lusinan rumah yang baru-baru ini dirusak, dikutip Reuters.

Pemerintahan Netanyahu yang mengambil alih kekuasaan Israel tahun lalu, saat ini sedang mendapat kritik internal atas rencana reformasi yuduisial. Sudah pekan kesepuluh pada Sabtu, 11 Maret 2023, warga Israel protes nasional menentang rencana pemerintah sayap kanan mengekang kekuasaan Mahkamah Agung. Para kritikus melihat itu sebagai ancaman terhadap independensi peradilan.

Albanese meyakini gejolak internal dalam politik Israel dampak perdebatan wacana hukum itu tidak akan menyentuh pembahasan dari akhir pendudukan wilayah Palestina. Dalam laporan pertamanya kepada Majelis Umum PBB pada tahun lalu, dia mengatakan, pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan untuk mendirikan “Negara Yahudi” menyebabkan Palestina tidak bisa menentukan nasibnya sendiri.

Upaya itu, menurut Albanese, telah melanggar hukum internasional. Dia mendesak Pemerintah Israel menghentikan pendudukan di wilayah Israel dan tanpa syarat.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan editor: Merasa Dipersekusi Pemerintah, Saudara PM Singapura Pilih Eksil ke Eropa

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

12 menit lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

3 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

4 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

19 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

20 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya