Politikus asal Estonia Ditahan atas Tuduhan Kerja Sama dengan Intelijen Rusia
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 11 Maret 2023 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Estonia pada Jumat, 10 Maret 2023, mengumumkan politikus yang bernama Aivo Peterson ditahan atas tuduhan melakukan sejumlah aktivitas yang melanggar aturan negara. Peterson ditahan bersama dua orang lainnya yang identitasnya tidak dipublikasi.
Estonia adalah sebuah negara di kawasan Baltik. Peterson ditahan di Kota Narva-Joesuu, yang berbatasan dengan Rusia.
Juru bicara Kepolisian Estonia Harrys Puusepp mengkonfirmasi pada media ada dua warga Estonia dan satu warga negara Rusia yang mengantongi izin tinggal tetap, ditahan. Puusepp yang mengungkap satu orang yang ditahan itu adalah Peterson.
Peterson belum mengungkap detail tuduhan yang diarahkan padanya dan rekan-rekannya. Dia hanya menyebut jaksa penuntut sedang menyelediki mereka atas kecurigaan melakukan gerakan melawan Republik Estonia.
Peterson adalah anggota yang cukup berpengaruh di Together (yang di Estonia disebut Koos dan di Rusia dikenal dengan nama Vmeste), yakni sebuah gerakan politik sayap kiri yang menyerukan koeksistensi damai antara warga Estonia dan Rusia. Peterson mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dari Estonian United Left pada pemilu akhir pekan lalu.
Sejumlah media di Estonia seperti Postmees dan stasiun TV ERR menggambarkan Peterson sebagai seorang aktivis pro-Kremlin serta menyebut Peterson membuat sejumlah pernyataan yang pro-Rusia.
Pada akhir Februari 2023, Peterson melakukan perjalanan ke Rusia dan fotonya saat sedang kunjungan ke Donetsk beredar di media sosial. Menteri Dalam Negeri Estonia mengatakan Peterson dicurigai telah bekerja sama dengan intelijen Rusia agar bisa lebih dekat dengan medan tempur. Estonia pun mendeklarasikan Peterson sebagai sebuah ancaman keamanan bagi Estonia.
Aparat keamanan wilayah perbatasan menjelaskan penahanan Peterson terjadi pada 6 Maret 2023 atau saat dia pulang dari Rusia. Namun ketika itu, Peterson dibebaskan lagi.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi Diselidiki atas Tuduhan Penculikan dan Penyiksaan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.