Kisah Clara Zetkin, Sosok Dibalik Hari Perempuan Internasional

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 10 Maret 2023 05:23 WIB

Clara Zetkin. quotationof.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Perayaan ini merupakan bentuk penghargaan bagi wanita di dunia. Perayaan bagi wanita di dunia tersebut setiap tahunnya tentunya tidak akan lepas dari sosok Clara Zetkin.

Profil Clara Zetkin

Dilansir dari Britannica, Clara Zetkin atau Clara Eissner lahir 5 Juli 1857 di Wiederau, Saxony, Jerman. Ia meninggal pada 20 Juni 1933 di Arkhangelskoye, Rusia.

Ia adalah feminis Jerman, Sosialis, dan pemimpin Komunis. Setelah Perang Dunia I, ia berperan dalam Partai Komunis Jerman yang baru atau Kommunistische Partei Deutschlands (KPD) dan Komintern (Internasional Ketiga).

Mengutip The Guardian, Clara Zetkin banyak terlibat dengan gerakan sosialis di Jerman sejak tahun 1870-an, dan namanya sering muncul di Kongres Sosialis dan Serikat Buruh Internasional tahunan.

Ia juga merupakan seorang juru kampanye yang gigih untuk hak-hak perempuan dan hak pilih universal, meskipun Clara percaya bahwa sosialisme adalah satu-satunya gerakan yang 'benar-benar dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja.

Advertising
Advertising

Namun, sebanyak pandangan politiknya yang berfokus pada pembagian kelas yang berfungsi untuk menyoroti bagaimana wanita dipandang pada saat itu.

Clara menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Guru Leipzig untuk Wanita. Pada saat itu pun, ia sudah menjalin relasi dengan Sozialdemokratische Partei Deutschlands (SPD) atau Partai Sosial Demokrat).

Ia menikah dengan seorang pengasingan yaitu Ossip Zetkin, dan menghabiskan sebagian besar tahun 1880-an di pengasingan di Swiss dan Paris. Selama itu, ia rajin menulis dan mendistribusikan literatur ilegal serta bertemu dengan banyak Sosialis internasional terkemuka.

Pada tahun 1907 menjadi salah seorang pendiri International Socialist Women's Kongres.

Dalam Konferensi Internasional yang dihadiri 100 perempuan yang berasal dari 17 negara, Clara Zetkin menyuarakan perlu adanya Hari Perempuan Internasional.

Sejak saat itu, usulan Clara perlahan dirayakan untuk pertama kalinya, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada 19 Maret 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadikan Hari Perempuan Internasional sebagai perayaan tahunan setiap tanggal 8 Maret.

Hari Perempuan Internasional yang pada pekan ini dirayakan oleh seluruh wanita di dunia, merupakan warisan dari Clara Zetkin.

FANI RAMADHANI
Pilihan editor : 8 Maret Sebagai Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah Penetapannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

6 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya