Rusia Bunuh Enam Sipil dalam Gelombang Serangan Rudal

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 9 Maret 2023 19:22 WIB

Asap mengepul setelah serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 9 Maret 2023. REUTERS/Anna Voitenko

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal besar-besaran ke wilayah Ukraina ketika orang-orang sedang tidur, Kamis, 9 Maret 2023, menewaskan sekurangnya enam orang, memutus listrik dan mematikan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Serbuan besar pertama serangan rudal sejak pertengahan Februari menghancurkan periode ketenangan komparatif terpanjang sejak Moskow memulai kampanye untuk menyerang infrastruktur sipil Ukraina lima bulan lalu. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di 10 wilayah terkena dampaknya.

"Para penjajah hanya bisa meneror warga sipil. Hanya itu yang bisa mereka lakukan. Tapi itu tidak akan membantu mereka. Mereka tidak akan menghindari tanggung jawab atas semua yang telah mereka lakukan," kata Zelensky dalam sebuah pernyataan.

Sekurangnya lima orang tewas dalam serangan rudal yang menghancurkan sebuah rumah desa di wilayah Lviv sebelah barat, menurut layanan darurat. Gambar-gambar drone dari area itu, sekitar 700 km dan medan pertempuran mana pun, menunjukkan sebuah rumah rata dikelilingi bangunan-bangunan rusak parah.

Warga sipil lain dilaporkan tewas oleh serangan-serangan rudal di kawasan Dnipro tengah. Tiga warga sipil secara terpisah dilaporkan tewas karena artileri di Kherson.

Advertising
Advertising

Di ibukota Kyiv, warganya terbangun karena ledakan-ledakan. Serangan udara selama tujuh jam sepanjang malam itu adalah yang terlama dalam perang udara Rusia yang dimulai Oktober.

“Saya mendengar ledakan yang sangat kuat, sangat kuat. Kami segera melompat dari tempat tidur dan melihat sebuah mobil terbakar. Kaca hancur di balkon-balkon dan jendela-jendela,” kata Liudmyla, 58 tahun, sambil menggendong balita.

“Sangat mengerikan, sangat mengerikan. Anak ini takut dan melompat dari tempat tidur,” katanya. “Bagaimana mereka bisa melakukan ini? Bagaimana mungkin? Mereka bukan manusia, saya tidak tahu harus bagaimana memanggil mereka. Mereka menakut-nakuti anak kecil, kondisi mental mereka terganggu.”

Moskow mengatakan perangnya yang menargetkan infrastruktur Ukraina yang jauh dari medan pertempuran dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan musuhnya berperang. Kyiv mengatakan serangan udara itu tidak memiliki tujuan militer dan dimaksudkan untuk membahayakan dan mengintimidasi sipil, sebuah kejahatan perang.

Pejabat Ukraina mengatakan Moskow telah menembakkan enam rudal hipersonik kinzhalnya, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tidak dapat ditembak jatuh oleh Ukraina. Rusia diyakini hanya memiliki beberapa lusin rudal, yang secara berkala disebut-sebut oleh Presiden Vladimir Putin dalam pidatonya sebagai senjata yang tidak dapat ditanggapi NATO.

Ukraina mengatakan rudal tersebut telah memutus pasokan listrik ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa.

REUTERS

Pilihan Editor: Eks PM Malaysia Muhyiddin Yassin Diperiksa Kasus Korupsi, Anwar Ibrahim Tak Ikut Campur

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

4 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya