Presiden Korea Selatan Akan Kunjungi Jepang untuk Pertama Kali dalam 12 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 9 Maret 2023 18:47 WIB

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya akan mengunjungi Jepang pada 16-17 Maret atas undangan Tokyo, kata kantornya pada Kamis, 9 Maret 2023. Ini kunjungan pertama dalam 12 tahun setelah Seoul mengumumkan rencana untuk mengakhiri perselisihan yang berlarut-larut mengenai kerja paksa di masa perang.

Korea Selatan mengatakan, Senin, bahwa perusahaan-perusahaannya akan memberi kompensasi kepada para korban kerja paksa di bawah pemerintahan kolonial Jepang dari 1910-1945, berusaha untuk mengakhiri perselisihan yang melemahkan upaya pimpinan AS untuk menghadirkan front persatuan melawan China dan Korea Utara.

Yoon akan mengadakan pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, kata kantor Yoon dalam sebuah pernyataan, menyebutnya "tonggak penting dalam peningkatan dan pengembangan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang."

Korea Selatan adalah tetangga penting yang seharusnya dapat diajak bekerja sama oleh Jepang dalam mengatasi berbagai isu dalam komunitas internasional, kata Ketua Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno dalam sebuah jumpa pers.

“Saya berharap melalui kunjungan ini, hubungan Jepang-Korea Selatan akan berkembang lebih jauh berdasarkan hubungan-hubungan bersahabat dan kerja sama yang telah ada sejak normalisasi hubungan diplomatik.”

Advertising
Advertising

Ia mengatakan “tidak ada yang telah diputuskan” ketika ditanya tentang kemungkinan agenda yang akan dibahas.

Pemerintahan Jepang juga mempertimbangkan mengundang Yoon ke KTT G7 di Hiroshima, Mei, menurut kantor berita Kyodo, Kamis malam.

Kantor Yoon mengatakan ia berharap dapat memperluas bidang keamanan, ekonomi dan budaya dan memulihkan kembali pertukaran antara rakyat di kedua negara “untuk mengatasi sejarah masa lalu yang tidak baik dan melangkah ke masa depan.”

Kementerian pertahanan Korea Selatan, Selasa, mengatakan mereka akan bekerja sama dengan Jepang untuk memperkuat kerja sama keamanan, termasuk hubungan trilateral dengan Amerika Serikat. Kedua negara ini juga sepakat pekan ini untuk membicarakan pencabutan larangan-larangan ekspor untuk komponen-komponen elektronik yang penting.

<!--more-->Ancaman Nuklir Korea Utara

Yoon kemungkinan akan kembali dari Tokyo dengan kemajuan dalam menyelaraskan kendali ekspor dan memperbarui dukungan Jepang atas pendekatan Seoul terhadap Korea Utara, kata Leif-Eric Easley, seorang pengajar kajian internasional di Ewha University, Seoul.

Yoon awal bulan ini mengatakan bahwa kerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk mengatasi ancaman-ancaman nuklir Korea Utara yang kian berkembang dan krisis-krisis lain.

Kishida akan memperoleh dukungan Korea Utara untuk postur pertahanan Jepang yang berkembang dan koordinasi trilateral dengan Amerika Serikat dalam mempertahankan tatanan berdasarkan aturan-aturan di Asia, katanya.

"Tidak semua masalah sejarah dapat dipecahkan, karena rekonsiliasi adalah sebuah proses, bukan kesepakatan,” kata Easley. "Tetapi kedua pemimpin bertekad untuk memajukan kerja sama dalam perdagangan dan keamanan.”

Hubungan kedua negara anjlok ke titik terendah dalam beberapa dekade setelah Mahkamah Agung Korea Selatan pada 2018 memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk membayar ganti rugi kepada mantan pekerja paksa. Lima belas warga Korea Selatan telah memenangkan kasus seperti itu, tetapi tidak ada yang mendapat kompensasi.

Jepang mengatakan masalah itu diselesaikan berdasarkan perjanjian 1965 dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, Senin, mengatakan sikap pemerintahnya tidak berubah.

Washington telah mendesak sekutunya di kedua negara untuk berdamai dan menyebut pengumuman terbaru itu "terobosan", tetapi beberapa korban telah bersumpah untuk menolak kompensasi, menyiapkan panggung untuk pertempuran politik dan hukum yang lebih besar.

REUTERS

Pilihan Editor: Pengunjuk Rasa Israel Targetkan Netanyahu dan Menhan AS di Bandara

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

9 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

20 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

22 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

1 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

3 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

5 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya