Pengunjuk Rasa Israel Targetkan Netanyahu dan Menhan AS di Bandara

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 9 Maret 2023 17:03 WIB

Orang-orang Israel berdemonstrasi selama "Hari Perlawanan" di luar markas Forum Kebijakan Kohelet, sebuah wadah pemikir yang mendukung perubahan yudisial, ketika pemerintah koalisi nasionalis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus melakukan perombakan yudisial yang kontroversial, di Yerusalem, 9 Maret 2023. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Israel yang memprotes reformasi peradilan yang diupayakan oleh pemerintah sayap kanan mengancam akan berkumpul di bandara utama negara itu pada Kamis, 9 Maret 2023, untuk mengganggu perjalanan luar negeri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta kunjungan menteri pertahanan AS.

Polisi dikerahkan di dan sekitar Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, di mana media Israel mengatakan Netanyahu dan rombongannya telah datang di pagi hari untuk menghindari kemungkinan demonstrasi duduk di jalan raya dari Yerusalem.

Juru bicara Netanyahu tidak segera mengomentari keberadaan perdana menteri, yang dijadwalkan berangkat pada sore hari untuk kunjungan dua hari ke Roma.

Para penyelenggara unjuk rasa telah menyerukan aksi gangguan mereka di bandara agar dimulai pagi hari sebagai bagian dari apa yang mereka sebut "Hari Perlawanan".

Kepala Pentagon Lloyd Austin dijadwalkan berkunjung ke Israel pada Rabu, sebagai bagian dari lawatan regional. Tetapi ia menunda kedatangannya hingga Kamis, dan alih-alih pergi ke Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, dijadwalkan bertemu Netanyahu dekat Ben-Gurion.

Advertising
Advertising

Netanyahu, seorang konservatif yang memulai masa jabatan keenam pada Desember sebagai ketua koalisi nasionalis-religius, mengatakan rencananya untuk membatasi Mahkamah Agung akan mengembalikan keseimbangan antara cabang-cabang pemerintah.

Para pengkritik khawatir Netanyahu – yang sedang diadili dalam kasus korupsi yang ia bantah – berusaha untuk menurunkan posisi badan yudisial di bawah eksekutif. Jajak pendapat menunjukkan bahwa rencana tersebut tidak populer dengan kebanyakan orang Israel lebih memilih tercapainya kompromi.

Dua profesor hukum Israel, Yuval Elbashan dan Daniel Friedman, pekan ini mengedarkan proposal untuk reformasi yang diamendemen.

Sekretaris kabinet dan dua menteri Netanyahu memberikan naskah itu sambutan pendahuluan. Tetapi para pemimpin oposisi mengatakan mereka tidak menyetujuinya kecuali Netanyahu menghentikan proses ratifikasi terlebih dulu.

Di Yerusalem, sekelompok pengunjuk rasa menggunakan kantong-kantong pasir dan kawat-kawat berduri untuk membarikade kantor-kantor Kohelet Policy Forum, sebuah wadah pemikir yang telah menganjurkan reformasi kepada pemerintah, seperti yang ditunjukkan video Reuters.

Protes-protes tersebut telah berlangsung selama berpekan-pekan, dengan sesekali konfrontasi kekerasan dengan polisi. Meskipun belum menjadi undang-undang, reformasi itu telah memengaruhi mata uang shekel dan memicu kekhawatiran di kalangan sekutu Barat tentang kesehatan demokrasi Israel.

REUTERS

PIlihan Editor: Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin akan Didakwa Korupsi

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

1 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

14 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

16 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

17 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

22 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

23 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

23 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya