Kremlin Minta Investigasi Serangan Pipa Gas Nord Stream Transparan

Rabu, 8 Maret 2023 20:35 WIB

Pipa gas Nord Stream 1 di Lubmin, Jerman, 8 Maret 2022. REUTERS/Hannibal Hanschke/

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin menilai laporan media Barat tentang ledakan pipa gas Nord Stream sebagai upaya terkoordinasi untuk mengalihkan perhatian. Rusia bingung mengapa pejabat Amerika Serikat berasumsi tentang serangan itu tanpa penyelidikan.

"Yang paling tidak diminta oleh negara pemegang saham Nord Stream dan PBB adalah penyelidikan yang mendesak dan transparan dengan partisipasi semua orang yang dapat menjelaskan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita negara RIA, Rabu, 8 November 2023, yang juga menyebut informasi mengenai sabotase itu sengaja ditanamkan.

The New York Times, mengutip sumber di intelijen yang dievaluasi oleh pejabat Amerika Serikat dan melaporkannya pada Selasa, 7 Maret 2023, kelompok pro-Ukraina grup ditengarai bertanggung jawab meledakkan pipa gas Nord Stream pada September 2022. Ledakan itu mengalir di bawah Laut Baltik antara Rusia dan Jerman.

Advertising
Advertising

Kelompok pro-Ukraina kemungkinan besar terdiri dari orang Ukraina atau Rusia. Stasiun penyiaran ARD Jerman dan surat kabar Die Zeit mewartakan serangan itu diduga dilakukan oleh lima laki-laki dan seorang perempuan yang menyewa kapal pesiar dan menggunakan paspor palsu.

Pemegang saham Nord Stream 1 adalah BUMN bidang energi asal Rusia Gazprom, Wintershall DEA AG asal Jerman, E.ON, NV Nederlandse Gasunie dari Belanda dan Engie asal Prancis.

Gazprom adalah satu-satunya pemegang saham dalam pipa paralel Nord Stream 2, yang dibangun dengan pembiayaan dari Wintershall DEA, Engie, OMV Austria, Shell dan Uniper Jerman.

Kejahatan Mengerikan

Rusia telah berulang kali mengeluh karena dikecualikan dari penyelidikan Eropa atas ledakan tersebut.

"Kami masih tidak diizinkan (terlibat) dalam penyelidikan. Hanya beberapa hari yang lalu kami menerima catatan tentang ini dari Denmark dan Swedia. Ini bukan hanya aneh, namun baunya seperti kejahatan yang mengerikan," kata Peskov.

Ledakan bawah laut terjadi di ZEE Swedia dan Denmark di Laut Baltik. Kedua negara menyimpulkan ledakan itu disengaja, tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab. Insiden terjadi tujuh bulan setelah konflik Rusia-Ukraina

Rusia, tanpa memberikan bukti, berkali-kali menuduh Inggris dan Amerika Serikat meledakkan pipa. Kedua negara membantah keterlibatan.

Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat Seymour Hersh melalui blognya pada bulan lalu, menuduh Gedung Putih berada di belakang ledakan pipa gas Nord Stream. Narasi yang berkembang soal Nord Stream, menurutnya sebuah fiksi yang benar-benar palsu dan lengkap.

Hersh adalah mantan reporter New York Times dan berasal dari New York yang memenangkan banyak penghargaan untuk jurnalisme investigasinya, di antaranya tentang Perang Vietnam dan Skandal Abu Ghraib 2004 setelah invasi Amerika Serikat ke Irak.

REUTERS

Pilihan Editor: Ajudan Zelensky Bantah Ukraina Sabotase Nord Stream

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

11 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

4 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

5 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya