Uni Eropa Beri Sanksi 9 Pelanggar Hak-hak Perempuan

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 7 Maret 2023 20:25 WIB

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa, Selasa, 7 Maret 2023, memberlakukan sanksi-sanksi pada sembilan orang, termasuk dua Komandan Rusia yang terlibat dalam perang di Ukraina, dan tiga organisasi yang disebut blok tersebut bertanggung jawab atas kekerasan seksual dan pelanggaran hak-hak perempuan lainnya.

Ini untuk pertama kali Uni Eropa mengeluarkan paket sanksi yang menargetkan para pelaku kekerasan seksual, dengan menggunakan kekuasaan yang ditetapkan pada 2020 untuk memberi hukuman kepada para pelanggar HAM.

Sanksi-sanksi itu juga menargetkan dua polisi di Moskow, dua pejabat Taliban dan yang lain di Myanmar serta Sudan Selatan, menurut sebuah daftar Uni Eropa yang dilihat Reuters menjelang perilisannya, yang juga memasukkan penjara perempuan Gharchak di Iran.

Uni Eropa tidak segera menyebutkan orang-orang yang masuk daftar hitam tetapi identitas mereka akan dipublikasikan dalam jurnal resmi blok tersebut menjelang Hari Perempuan Internasional.

“Dengan menjatuhkan sanksi-sanksi ini, kami mengirim pesan jelas kepada para pelaku bahwa mereka tidak akan bisa lolos dengan kejahatan mereka,” kata Menteri Luar Negeri Belanda, Wopke Hoekstra.

Advertising
Advertising

“Tindakan-tindakan mengerikan dan tidak manusiawi ini memiliki konsekuensi. Ini juga sebuah pesan kepada korban: Uni Eropa akan selalu mendukung Anda, di mana pun Anda berada di dunia ini.”

Langkah-langkah ini termasuk membekukan aset apa pun yang dimiliki individu-individu dan organisasi-organisasi yang menjadi target dan larangan bepergian ke dalam blok tersebut. Perusahaan-perusahaan di Uni Eropa juga dilarang memberikan layanan kepada orang-orang yang dikenakan sanksi-sanksi.

Daftar tersebut menyebut nama komandan-komandan Rusia dalam perang Moskow melawan Ukraina sebagai Nikolay Kuznetsov dan Ramil Ibatullin. Keduanya tidak dapat segera dimintakan komentar.

Disebutkan Kuznetsov "adalah bagian invasi Rusia yang ilegal terhadap Ukraina dan anggota-anggota unitnya secara sistematis ikut serta dalam tindakan-tindakan kekerasan seksual dan pemerkosaan pada Maret/April 2022.”

Ibatullin memimpin sebuah divisi yang anggota-anggotanya “melakukan tindakan seksual dan kekerasan berdasarkan gender terhadap populasi sipil Ukraina,” menurut dokumen Uni Eropa tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Pemogokan Buruh Prancis Meluas, Pengiriman BBM Terhenti

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

3 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

4 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya