Tentara Rusia Gunakan Sekop Lawan Ukraina karena Amunisi Kosong

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Maret 2023 09:07 WIB

Seorang tentara Ukraina terlihat di parit pada posisi di luar kota garis depan Horlivka, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina 3 Maret 2023. REUTERS/Anna Kudriavtseva

TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Inggris membocorkan bahwa pasukan cadangan Rusia yang bertugas di garis depan di Ukraina diperintahkan untuk berperang dengan sekop buatan tahun 1869 atau yang berusia lebih dari satu abad. Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa akhir bulan lalu, tentara Moskow dipaksa untuk menyerang tentara Ukraina dari jarak dekat hanya berbekal senjata api dan sekop.

Kementerian Inggris berkomentar bahwa sekop kemungkinan besar mengacu pada MPL-50 edisi standar yang digunakan untuk pertarungan tangan kosong, yang dirancang pada 1869, dua tahun setelah pemerintahan Tsar Nicholas II yang hancur. Menurut buletin tersebut, alat pertahanan yang digunakan untuk pertarungan tangan kosong sebagian besar tetap tidak berubah selama 154 tahun terakhir. “Penggunaannya terus berlanjut sebagai senjata menyoroti pertempuran brutal dan berteknologi rendah yang telah menjadi ciri sebagian besar perang," menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Salah satu tentara cadangan yang dimobilisasi mengatakan bahwa dia secara fisik maupun psikologis siap untuk menyerang tentara Ukraina dengan sekop. Kualitas sekop mematikan telah menjadi bahan pengetahuan militer di antara prajurit Rusia.

Menurut analis Inggris, bukti terbaru menunjukkan peningkatan pertempuran jarak dekat di Ukraina. Pasukan Moskow telah mencoba selama berbulan-bulan untuk merebut kota utama Bakhmut di wilayah Donetsk. “Ini mungkin akibat dari perintah Rusia yang bersikeras melakukan tindakan ofensif yang sebagian besar terdiri dari infanteri yang diturunkan, dengan lebih sedikit dukungan dari tembakan artileri karena Rusia kekurangan amunisi,” menurut analisa terbaru itu.

Pada Senin, 6 Maret 2023, Yevgeny Prigozhin, pendiri tentara bayaran Grup Wagner yang memimpin pertempuran di Bakhmut, mengeluh bahwa para pejuangnya sangat membutuhkan amunisi. Prigozhin mengatakan pekan lalu bahwa anak buahnya telah mengepung Bakhmut, namun pertahanan Rusia bisa runtuh jika Wagner terpaksa mundur.

Advertising
Advertising

Prigozhin, yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, telah menuduh pejabat di Kementerian Pertahanan Rusia berkhianat karena gagal mengirim amunisi yang cukup untuk tentaranya. Tuduhan Prigozhin itu dibantah keras oleh petinggi militer Rusia.

Seorang juru bicara brigade serangan ke-10 Ukraina, Mykyta Shandyba, mengatakan kepada televisi Ukraina sudah jelas bahwa pasukan Rusia menghadapi kekurangan amunisi yang membatasi kemajuan mereka di Bakhmut. Namun kekurangan amunisi itu tak menghentikan perang di Bakhmut. Justru sebaliknya, tentara Rusia mencoba menerobos garis pertahanan Ukraina.

Dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina telah memukul mundur hampir 100 serangan di wilayah Donbas, menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina. Volodymyr Nazarenko, seorang komandan Ukraina di Bakhmut, mengatakan tidak ada perintah untuk mundur dan pertahanan tetap bertahan. “Situasi di Bakhmut dan sekitarnya sangat buruk, seperti di seluruh front timur,” kata Nazarenko dalam sebuah video yang diposting di Telegram.

Senjata dan amunisi Rusia sudah tua sehingga menyebabkan lambatnya serangan ke Ukraina. Sebaliknya, Ukraina memilki senjata yang lebih modern yang dipasok Barat.

NEW YORK POST | DAILY MAIL | REUTERS

Pilihan Editor: Arab Saudi Suntik Dana Segar ke Bank Sentral Turki Rp 76 Triliun

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

11 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

12 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

16 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya