AS Dikabarkan Cari Sekutu untuk Beri Sanksi China Atas Perang Ukraina
Reporter
Fatima Asni Soares
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 2 Maret 2023 12:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang mencari sekutu dekat untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap China. Namun sanksi itu akan diberikan jika China memberikan bantuan Militer kepada Rusia untuk dalam perang Ukraina, menurut empat pejabat AS dan sumber lainnya.
Konsultasi, yang masih dalam tahap awal, dimaksudkan untuk menggalang dukungan dari berbagai negara, terutama yang berada di G7. Tidak jelas sanksi spesifik apa yang akan diajukan Washington. Percakapan tersebut belum pernah diungkapkan sebelumnya.
Departemen Keuangan AS, lembaga utama pengenaan sanksi, menolak berkomentar.
Washington dan sekutunya telah mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa China sedang mempertimbangkan untuk menyediakan senjata ke Rusia, yang dibantah oleh Beijing.
Asisten Presiden AS Joe Biden belum memberikan bukti secara terbuka. Mereka juga telah memperingatkan China secara langsung untuk tidak melakukannya, termasuk dalam pertemuan antara Biden dan Presiden China Xi Jinping serta selama pertemuan langsung pada 18 Februari antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan diplomat tertinggi China Wang Yi di sela-sela konferensi keamanan global di Munich.
Langkah awal pemerintahan Biden untuk melawan dukungan China untuk Rusia telah mencakup penjangkauan informal di tingkat staf dan diplomatik, termasuk Departemen Keuangan, menurut sumber lainnya dikutip dari Reuters,
Mereka mengatakan para pejabat meletakkan dasar untuk tindakan potensial terhadap Beijing dengan kelompok inti negara-negara yang paling mendukung sanksi yang dijatuhkan pada Rusia setelah invasi ke Ukraina setahun lalu.
Ditanya tentang konsultasi tersebut, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan invasi Rusia mempersulit China dengan Eropa dan lainnya.
"Ini gangguan bagi China dan merupakan pukulan bagi hubungan internasional yang tidak mereka butuhkan atau inginkan," kata juru bicara itu.
<!--more-->Informasi Intelijen
Pejabat dari negara yang dikonsultasikan oleh Washington mengatakan bahwa mereka hanya melihat sedikit informasi intelijen yang mendukung klaim tentang China yang mempertimbangkan kemungkinan bantuan militer ke Rusia. Namun, seorang pejabat AS mengatakan mereka memberikan laporan rinci tentang intelijen kepada sekutu.
Peran China dalam perang Rusia-Ukraina diperkirakan akan menjadi salah satu topik saat Biden bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Gedung Putih pada Jumat. Sebelumnya di New Delhi pada Rabu dan Kamis, perang akan dibahas oleh menteri luar negeri dari puluhan negara, termasuk Rusia, China, dan Amerika Serikat.
Pekan lalu China mengeluarkan makalah 12 poin yang menyerukan gencatan senjata komprehensif yang ditanggapi dengan skeptis di Barat.
Penjangkauan awal oleh Washington mengenai sanksi belum mengarah pada kesepakatan luas tentang tindakan spesifik apa pun, kata sumber tersebut.
Salah satu sumber mengatakan pemerintah ingin pertama-tama mengangkat gagasan sanksi terkoordinasi dan "mengambil penilaian" jika ada pengiriman yang terdeteksi ke Rusia dari China, yang menyatakan kemitraan "tanpa batas" sesaat sebelum invasi pada 24 Februari tahun lalu.
"Di depan G7, saya pikir ada kesadaran nyata," kata sumber kedua, tetapi menambahkan bahwa langkah-langkah terperinci yang berfokus pada China belum ada.
REUTERS
Pilihan Berita: Abu Dhabi Bangun Kompleks Lintas Agama: Satukan Masjid, Gereja, dan Sinagog