CDC: Virus-virus dalam Kasus Flu Burung Kamboja Bukan Subvarian Baru

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 27 Februari 2023 10:32 WIB

Bebek mati digantung di sebuah peternakan di pinggiran Phnom Penh 17 Desember 2008. REUTERS/Chor Sokunthea

TEMPO.CO, Jakarta - Virus-virus yang menginfeksi dua orang di Kamboja dengan flu burung H5N1 telah diidentifikasi sebagai klad endemik flu burung yang beredar di negara itu, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), seperti dilansir Reuters, Minggu, 26 Februari 2023.

Kasus-kasus yang dilaporkan pekan lalu telah meningkatkan kecemasan akan strain baru H5N1, klad 2.3.4.4b, yang muncul pada 2020 dan telah mencatat rekor kematian burung-burung liar dan unggas-unggas peliharaan beberapa bulan lalu. Namun, sejauh ini, ternyata bukan itu penyebabnya.

Pengurutan genetik awal yang dilakukan di Kamboja membuat kementerian kesehatannya mengidentifikasi virus tersebut sebagai H5 klad 2.3.2.1c, yang telah beredar di Kamboja di antara burung dan unggas selama bertahun-tahun dan secara sporadis telah menyebabkan infeksi pada manusia, kata CDC dalam sebuah pernyataan di Sabtu.

“Ya, ini adalah klad flu burung yang lebih lama yang beredar di sekitar kawasan selama beberapa tahun dan meskipun menyebabkan infeksi manusia di masa lalu, belum terlihat menyebabkan penularan manusia-ke-manusia. Namun, ini tidak berarti ancamannya berkurang,” kata Erik Karlsson, direktur Pusat Influenza Nasional Kamboja dan penjabat kepala virologi di Institut Pasteur du Cambodge, yang mengurutkan virus tersebut.

Ia menambahkan bahwa tanggapan perlu dikoordinasikan dan cepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan untuk membatasi paparan terhadap sumber umum apa pun.

Advertising
Advertising

Sebuah penyelidikan terhadap sumber dan pendeteksian kasus-kasus tambahan masih berlangsung, kata CDS, sambil menambahkan sejauh ini belum ada indikasi penyebaran orang-ke-orang.

Kamboja menguji sedikitnya 12 orang untuk strain H5N1 pekan lalu, setelah anak perempuan berusia 11 tahun meninggal dunia karena virus yang dikenal menular kepada manusia di negara itu dalam waktu hampir satu dekade.

Ayah korban, yang menjadi bagian dari kelompok yang kontak dengan gadis kecil itu di sebuah provinsi sebelah timur ibukota Phnom Penh, dites positif untuk virus tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun, kata Menteri Kesehatan Kamboja Mam Bunheng dalam sebuah pernyataan, Jumat.

Baru kasus gadis itu yang telah diurut dan kasus ayahnya masih dikerjakan, kata Karlsson.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka bekerja sama dengan otoritas Kamboja setelah kasus-kasus ini, menggambarkan situasi yang mengkhawatirkan karena kenaikan kasus pada burung dan mamalia akhir-akhir ini.

REUTERS

Pilihan Berita: Arab Saudi Kucurkan Bantuan ke Ukraina

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

3 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

11 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

11 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

11 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya