Turki Perluas Penyelidikan Bangunan Runtuh, Korban Gempa Lebih 50.000

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 26 Februari 2023 12:44 WIB

Orang-orang berjalan di luar gedung yang runtuh setelah gempa bumi kembali mengguncang di Antakya di provinsi Hatay, Turki, 20 Februari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Turki telah menangkap 184 orang yang diduga bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dalam gempa bumi bulan ini dan penyelidikan meluas, kata seorang menteri pada Sabtu, 25 Februari 2023, di tengah-tengah kemarahan membara atas apa yang dianggap banyak orang sebagai praktik bangunan korup.

Hingga tadi malam, jumlah kematian dari gempa bumi, yang paling kuat yang menghantam Turki pada 6 Februari, meningkat menjadi 44.128. Ini membawa jumlah kematian secara keseluruhan jika digabung dengan Suriah menjadi lebih dari 50.000.

Lebih dari 160.000 bangunan yang terdiri dari 520.000 apartemen runtuh atau rusak parah. Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan lebih dari 600 orang diselidiki dalam kaitan dengan bangunan-bangunan yang runtuh tersebut, saat berbicara dalam sebuah jumpa pers di kota tenggara Diyarbakir, salah satu dari 10 provinsi yang terkena dampak bencana.

Mereka yang secara resmi ditangkap dan ditahan termasuk 79 kontraktor konstruksi, 74 orang yang memikul tanggung jawab hukum atas bangunan, 13 pemilik properti dan 18 orang yang telah melakukan perubahan pada bangunan, katanya.

Banyak orang Turki telah menyatakan kemarahan atas apa yang mereka lihat sebagai praktik bangunan yang korup dan perkembangan kota yang cacat.

Advertising
Advertising

Presiden Tayyip Erdogan, yang menghadapi tantangan politik terbesar dari pemerintahan dua dekadenya dalam pemilu Turki yang dijadwalkan diselenggarakan Juni, telah menjanjikan pertanggungjawaban.

Di provinsi Gaziantep, walikota distrik Nurdagi – yang berasal dari partai Erdogan, AK, yang berkuasa ada di antara yang ditahan sebagai bagian dari investigasi bangunan-bangunan yang runtuh, demikian dilaporkan TV negara TRT Haber dan media lain.

Hampir tiga pekan sejak bencana, penghitungan jumlah korban gempa Turki belum juga berakhir dan pejabat belum mengatakan berapa banyak jasad yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Seorang pemadam kebakaran yang membantu membersihkan puing-puing di kota Antakya yang sangat terpukul mengatakan bagian-bagian tubuh ditemukan setiap hari.

“Sangat sulit. Anda tidak bisa mengatakan seseorang untuk melanjutkan pekerjaan jika ia mengangkat lengan seseorang,” katanya, yang menolak disebut namanya.

Hampir dua juta orang yang kehilangan tempat tinggal oleh bencana ini tinggal di tenda-tenda, rumah-rumah kontainer dan fasilitas lain di kawasan itu dan di bagian lain kota itu, kata otoritas manajemen bencana Turki.

Lebih dari 335.000 tenda didirikan di zona bencana dan rumah-rumah kontainer dibangun di 130 lokasi, sementara hampir 530.000 orang dievakuasi dari wilayah-wilayah yang terdampak.

REUTERS

Pilihan Editor: Yordania Gelar Pembicaraan Israel-Palestina Menjelang Ramadan

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

8 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

11 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

15 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

17 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

21 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

22 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

23 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya