Barat: Pencaplokan Ukraina oleh Rusia Perlu Jadi Perhatian Mendalam Asia

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 23 Februari 2023 07:00 WIB

Sebuah ledakan terlihat di jalan di luar kota garis depan Bakhmut, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina 10 Februari 2023. REUTERS/Yevhenii Zavhorodnii
Kemenangan Melampaui Medan Perang

Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk Peradilan Pidana Global Beth Van Schaack, dalam kesempatan terpisah di pengarahan media pada Rabu, 22 Februari 2023, menyatakan sangat penting untuk komunitas internasional tetap fokus dan bersatu untuk keadilan. Dia menganggap Rusia melanggar hukum internasional.

“Memenangkan perang lebih dari sekadar menang di medan perang; itu juga berarti memenangkan perjuangan untuk keadilan,” kata Van Schaack.

Rusia membantah telah melakukan pembantaian terhadap warga sipil. Moskow berulang kali mengklaim menargetkan sasaran militer. Kremlin beranggapan justru pihaknya melindungi warga di Donbas, Ukraina timur.

Selama satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, ribuan warga sipil dilaporkan terbunuh, jutaan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka. Banyak yang menjadi pengungsi di negara lain, dan kota-kota bersejarah telah hancur menjadi puing-puing.

Van Schaack menyebut, ada tiga jalur yang saat ini beroperasi dan mulai menyelidiki kejahatan perang dan kekejaman lainnya yang dilakukan di Ukraina. Pertama melalui upaya jaksa agung Ukraina, yang mencakup data dari pengadilan domestik Ukraina. Mereka mencatat lebih dari 70.000 insiden potensi kejahatan perang dan kekejaman lainnya.

Kelompok Penasehat Kejahatan Kekejaman yang didukung Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat itu melibatkan pengiriman para ahli ke lapangan untuk bekerja berdampingan dengan rekan Ukraina.

Jalur kedua, menurut dia, adalah Pengadilan Kriminal Internasional, yang disita yurisdiksinya karena Ukraina telah mengizinkannya beroperasi. Dan ketiga, pengadilan di seluruh dunia membuka penyelidikan kejahatan perang dan kekejaman lainnya di Ukraina berdasarkan prinsip yurisdiksi ekstrateritorial.

“Jaksa Eropa sangat saling terhubung. Mereka telah membentuk tim investigasi gabungan, dan mereka bekerja di bawah payung Jaringan Eurojust/Genocide,” ujar Van Schaack.

DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

4 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya