India Targetkan Ekspor Pertahanan Capai Rp 76 Triliun

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 14 Februari 2023 07:00 WIB

Pesawat tempur ringan Angkatan Udara India (IAF) "Tejas" terbang selama pertunjukan udara "Aero India 2021" di pangkalan udara Yelahanka di Bengaluru, India, 3 Februari 2021. REUTERS/Samuel Rajkumar/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi menetapkan ambisi tinggi untuk ekspor pertahanan dalam dua tahun ke depan, sebesar US$5 miliar atau Rp 76 triliun per tahun.

New Delhi tengah berupaya mengunci kesepakatan pertahanan senilai US$ 9 miliar atau sekitar Rp137 triliun pada acara dua tahunan Aero India. Acara terbesar di bidangnya itu akan digelar selama lima hari ke depan.

“Hari ini, India bukan hanya pasar bagi perusahaan pertahanan, tetapi juga merupakan mitra pertahanan potensial. Saya meminta sektor swasta India untuk berinvestasi lebih banyak lagi di sektor pertahanan negara,” kata Modi dalam pidatonya di acara itu, Senin, 13 September 2023.

India telah menjadi salah satu importir alutsista terbesar di dunia selama beberapa dekade, tetapi posisinya di pasar ekspor senjata global berada di bawah. Ambisi ekspor New Delhi adalah tanda kekuatannya yang semakin besar karena menggunakan pengaruh impor yang sangat besar untuk menarik investasi di industri dalam negerinya.

Modi mengatakan, India mengekspor produk pertahanan ke 75 negara.

Advertising
Advertising

Ekspor India sebelumnya termasuk helikopter Dhruv Hindustan Aeronautics ke Filipina, Mauritius dan Ekuador. New Delhi juga mengirim rudal jelajah supersonik BrahMos Aerospace Rusia-India ke Filipina. Mereka juga telah menawarkan jet tempur ringan Tejas ke Malaysia.

India mengekspor barang-barang lain seperti kapal patroli lepas pantai, sistem pengawasan pantai, avionik, peluncur roket, dan suku cadang untuk radar.

Pertunjukan kedirgantaraan Aero India bertujuan untuk mempromosikan ekspor anjungan udara dalam negeri seperti Tejas, Dhruv, pesawat latih HTT-40, helikopter utilitas ringan Dornier, dan helikopter tempur ringan.

Maskapai penerbangan India mencoba menyelesaikan pembelian pesawat jet untuk memenuhi permintaan sipil dan menekan produsen pesawat global untuk diproduksi lebih banyak secara lokal, terutama melalui kemitraan.

India menginginkan perusahaan domestik yang lebih kecil dan start-up untuk membuat suku cadang produk pertahanan besar secara global. New Delhi mendorong mereka menarik investasi asing untuk pengembangan dan produksi bersama.

Pada acara Aero India, yang diadakan di Pangkalan Angkatan Udara Yelahanka dekat Bengaluru, para pejabat menyambut pertunjukan aerobatik dengan pesawat termasuk Tejas dan jet tempur Sukhoi 30 buatan Rusia.

Sebagian besar armada angkatan udara era Soviet India sangat membutuhkan modernisasi. Negara itu berbagi perbatasan dengan saingan bersenjata nuklir China dan Pakistan.

Kantor berita Rusia melaporkan pada Minggu malam, mewartakan, Moskow memasok India dengan senjata senilai US$13 miliar atau Rp 197 triliun dalam lima tahun terakhir. Pemasok di Uni Eropa dan Amerika Serikat telah melobi untuk pangsa pasar yang lebih besar.

Invasi Rusia ke Ukraina telah mengharuskan India untuk lebih mendiversifikasi basis pasokannya, di tengah kekhawatiran kemungkinan gangguan pasokan Rusia dan tekanan Barat terhadap New Delhi untuk membatasi hubungan dengan Moskow.

Peserta pameran termasuk Airbus, Boeing, Dassault Aviation, Lockheed Martin, Israel Aerospace Industry, BrahMos, SAAB, Rolls Royce , Larsen & Toubro, HAL dan Bharat Electronics.

Maskapai penerbangan India juga berkembang. Air India diperkirakan akan mengumumkan kesepakatan rekor potensial untuk membeli hampir 500 jet dari Airbus dan Boeing, senilai lebih dari USD$100 miliar.

Meskipun tidak mungkin diumumkan pada pameran kedirgantaraan itu sendiri, kesepakatan itu bertepatan dengan pertemuan industri terbesar India di mana pemasok berharap untuk memenangkan kontrak spin-off dari ekspansi pertahanan dan penerbangan sipil negara itu.

Pilihan editor Indonesia Borong 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis, Ini Kecanggihannya

REUTERS

Berita terkait

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

2 jam lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

4 jam lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

22 jam lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

1 hari lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

4 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

4 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

8 hari lalu

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

8 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya