RI Kirim 119 Tenaga Medis ke Turki, Bantuan ke Suriah Berangkat Minggu

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 13 Februari 2023 19:40 WIB

Tim medis Indonesia untuk korban gempa di Turki, yang diberangkatkan Senin, 13 Februari 2023. (Kemenlu RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengirim 119 personel tim gawat darurat atau Emergency Medical Team (EMT) ke Turki. Kepergian itu merupakan bantuan tahap kedua pemerintah sebagai tanggap gempa di sana.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tim bantuan berangkat dengan pesawat Garuda Indonesia A330-300 pada Senin pagi, 13 Februari 2023. Di samping 119 awak EMT, tim pendukung disertai dengan bantuan alat kesehatan, rumah sakit lapangan, obat-obatan seberat 18 ton.

Selain itu, Indonesia juga mengirim bantuan peralatan logistik seberat dua ton yang antara lain terdiri dari selimut, tenda, genset, sleeping bag, dan makanan siap saji.

Dua pesawat TNI AU – gelombang pertama bantuan pemerintah untuk gempa Turki, sebelumnya telah tiba di Bandara Adana pada Minggu, 12 Februari 2023.

KBRI Ankara dalam keterangan tertulis menyebut, pesawat pertama B 737-400 mendarat pada Minggu pagi, 12 Februari 2023 sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Burung besi itu membawa 47 personel Medium Urban SAR Basarnas (MUSAR INASAR) dan perlengkapan ringan.

Advertising
Advertising

Sedangkan, pesawat kedua Hercules C-130 mendarat pada pukul 5 sore waktu setempat, yang membawa perlengkapan berat dan bantuan kemanusiaan dari Kementerian Pertahanan RI.

“Tim MUSAR Indonesia gelombang pertama ini sudah langsung bekerja untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban di salah satu lokasi di kota Antakya, provinsi Hatya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan video, Senin.

Jumlah korban gempa Turki dan Suriah bermagnitudo 7,8 yang terjadi pada pekan lalu terus bertambah. Sepekan pasca-gempa, jumlah korban jiwa merangkak naik hingga di atas 33 ribu orang. Banyak warga yang tinggal di zona bencana tidur di mobil mereka atau di jalan di bawah selimut dalam cuaca dingin yang membekukan.

Pejabat dan tenaga kesehatan mengatakan 29.605 orang tewas di Turki. Sementara di Suriah, jumlah korban tewas mencapai 3.574 orang, sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 33.179.

Menurut data Perwakilan RI, WNI yang tinggal di Turki berjumlah 6.500 orang, sedangkan di Suriah tercatat 836. Mereka yang tinggal di wilayah terdampak gempa Turki total 616 orang.

Pemerintah RI sudah mengevakuasi lebih dari 123 WNI yang tinggal di wilayah gempa Turki. Mereka yang terdampak dan terdesak situasi di lapangan, lalu dipindahkan ke Ankara. WNI asal Bali yang menikah dengan warga Turki, ditemukan tewas bersama bayinya.

Retno, dalam pernyataannya menyebut, gelombang ketiga bantuan dari pemerintah direncanakan berangkat Minggu, 18 Februari 2023. Pada tahap itu berangkat 4 pesawat yang membawa 80 ton bantuan kemanusiaan ke Turki dan juga ke Suriah.

PIlihan editor Korban Gempa Suriah di Wilayah Pemberontak Kekurangan Bantuan, Merasa Ditinggalkan

DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

9 jam lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

12 jam lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

12 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

18 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

1 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

2 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

2 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

3 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya