Erdogan Ancam Pelaku Penjarahan di Wilayah Terdampak Gempa

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 11 Februari 2023 20:23 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen selama pertemuan di parlemen di Ankara, Turki, 18 Januari 2023. Kantor Pers/Selebaran Kepresidenan via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, Sabtu, 11 Februari 2023, pemerintah akan mengambil tindakan terhadap mereka yang terlibat dalam penjarahan dan kejahatan lain di wilayah yang dilanda gempa bumi dahsyat pekan ini. Masalah keamanan di sana menjadi pusat perhatian.

“Kami mengumumkan keadaan darurat,” katanya dalam kunjungan ke zona bencana. “Ini berarti bahwa dari sekarang orang-orang yang terlibat dalam penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa kendali negara ada pada mereka,” katanya.

Pada Jumat, ia mengatakan telah terjadi penjarahan di beberapa area. Tidak jelas insiden penculikan apa yang dirujuk oleh Erdogan.

Keamanan di zona gempa telah menjadi perhatian setelah tentara Austria menahan operasi di sana karena apa yang disebut juru bicara sebagai “situasi keamanan yang kian sulit.”

Erdogan juga mengatakan ratusan ribu gedung tidak dapat dihuni di seluruh Turki selatan dan bahwa pemerintah segera akan memulai proses pembangunan kembali. “Kami telah berencana untuk membangun kembali ratusan ribu gedung,” katanya. “Kami akan mulai mengambil langkah konkret dalam beberapa minggu.”

Advertising
Advertising

Tentara Austria telah menangguhkan operasi penyelamatan di Turki yang dilanda gempa karena "situasi keamanan yang semakin sulit", kata juru bicaranya dalam sebuah cuitan, Sabtu, 10 Februari 2023.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Austria, Michael Bauer, mengatakan lewat Twitter bahwa Unit Bantuan Bencana Pasukan Austria (AFDRU) tersedia untuk operasi penyelamatan lebih lanjut ketika lingkungan kerja menjadi aman.

Kantor berita AFP melaporkan bentrokan antara kelompok tak dikenal, dan pasukan Austria berlindung di tempat penampungan dengan organisasi internasional lainnya dan sedang menunggu instruksi.

Sekitar 80 petugas penyelamat dari angkatan bersenjata Austria telah berada di Antakya, Turki, sejak 7 Februari dan para ahli mereka telah membebaskan sembilan orang dari puing-puing.

Saat berita diturunkan, korban kematian di Turki telah mencapai 21,043.

REUTERS

Pilihan Berita: Uskup Nikaragua Dihukum Puluhan Tahun Penjara dan Kewarganegaraannya Dicabut

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

11 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

2 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

3 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

3 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

4 hari lalu

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

4 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya