Korban Jiwa Gempa Turki-Suriah Lebih dari 20.000, Harapan Kian Pudar

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 10 Februari 2023 12:17 WIB

Sevgi Demirkan diselamatkan dari puing-puing rumah sakit yang runtuh, menyusul gempa bumi di Iskenderun, Turki, 6 Februari 2023. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca dingin, kelaparan dan keputusasaan mencengkeram ratusan ribu orang yang kehilangan rumah menyusul gempa bumi yang menghancurkan Turki dan Suriah tiga hari lalu, sementara korban jiwa telah melebihi 20.000 pada Kamis, 9 Februari 2023.

Penyelamatan anak berusia dua tahun setelah 79 jam terperangkap di bawah reruntuhan sebuah gedung yang runtuh di Hatay, Turki, dan beberapa orang lainnya menaikkan semangat di antara kru pencari yang lelah. Tetapi harapan memudar untuk lebih banyak lagi orang hidup ditemukan di bawah puing-puing kota-kota.

Jumlah kematian di dua negara itu kini melewati jumlah 17.000 orang yang tewas pada 1999 ketika gempa bumi berkekuatan serupa menghantam Turki barat laut. Seorang pejabat Turki mengatakan bencana ini memberikan “kesulitan-kesulitan yang sangat serius” untuk penyelenggaraan pemilihan umum yang telah dijadwalkan pada 14 Mei.

Sementara itu, iring-iringan utusan PBB yang membawa bantuan ke Suriah telah melewati perbatasan dari Turki. Di provinsi Idlib Suriah, Munira Mohammad, seorang ibu dari empat anak yang pergi dari Aleppo setelah gempa, mengatakan: “Di sini semua anak-anak, dan kami membutuhkan pemanas dan pasokan. Tadi malam kami tidak bisa tidur karena cuaca begitu dingin. Sangat buruk.”

Ratusan ribu orang di kedua negara telah kehilangan rumah di tengah-tengah musim dingin. Banyak yang berkemah di tempat penampungan darurat di tempat parkir supermarket, masjid, pinggir jalan atau di tengah reruntuhan, sangat membutuhkan makanan, air, dan pemanas.

Advertising
Advertising

Pihak berwenang mengatakan sekitar 6.000 bangunan di Turki runtuh dan tak terhitung yang rusak. Angka kematian di Turki melonjak ke 17.406, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca. Di Suriah, yang sudah hancur karena hampir 12 tahun perang saudara, lebih dari 3.300 orang tewas, menurut pemerintah dan tim penyelamat di wilayah yang dikuasai pemberontak.

Pejabat di Turki mengatakan sekitar 13,5 juta orang terdampak di area yang membentang sekitar 450 km dari from Adana di barat hingga Diyarbakir di timur. Di Suriah, orang-orang tewas hingga ke kota Hama, yang berjarak 250 km dari episentrum.

Para kru penyelamat mencari penyintas-penyintas di sebuah situs di sebuah bangunan runtuh dalam gelap di kota Adiyaman dengan suhu di bawah beku, demikian ditunjukkan stasiun TV Turki.

Tim-tim penyelamat kerap menyuruh semuanya diam, meminta semua kendaraan dan generator dimatikan dan para wartawan tetap diam ketika mereka mencari suara-suara orang yang hidup dari bawah balok-balok beton. Ada yang masih mengirimkan tanda-tanda harapan.

<!--more-->Di Turki banyak yang mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian dan dukungan untuk menyelamatkan orang-orang yang selamat – kadang-kadang bahkan mereka masih mendengar teriakan-teriakan minta tolong. Setelah menghadapi kritik karena tanggap daruratnya, Erdogan mengatakan dalam sebuah kunjungan di area itu, Rabu, bahwa operasi penyelamatan kini berjalan secara normal dan berjanji tak seorang pun yang dibiarkan tanpa rumah.

Suriah Kewalahan

Di Suriah, upaya-upaya bantuan dipersulit oleh konflik yang membagi dua negara itu dan menghancurkan infrastruktur. Iring-iringan bantuan PBB memasuki Suriah di perlintasan perbatasan Bab Al Hawa –untuk mengakses wilayah yang dikuasai oposisi di mana sekitar 4 juta orang, banyak yang mengungsi karena perang, telah mengandalkan bantuan kemanusiaan.

Sekjen PBB Antonio Guterres mendorong lebih lagi akses untuk bantuan kemanusiaan ke Suriah barat daya, dengan mengatakan ia “sangat bahagia” jika PBB dapat menggunakan lebih dari satu perlintasan perbatasan untuk mengirim bantuan.

Sementara itu, pemerintah Suriah memandang pengiriman bantuan ke daerah yang dikuasai pemberontak dari Turki sebagai pelanggaran atas kedaulatan dan integritas teritorial. Pertahanan sipil Suriah mengatakan setidaknya 2.030 orang tewas di wilayah yang dikuasai oposisi, dan 1.347 di wilayah pemerintah.

REUTERS

Pilihan Editor: Perang Ukraina Bisa Berdampak Parah pada Kesehatan Mental Warganya

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

22 menit lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

2 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

4 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

6 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

22 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

23 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Hilang Selama 26 Tahun, Pria Aljazair Ditemukan 200 Meter dari Rumah

1 hari lalu

Hilang Selama 26 Tahun, Pria Aljazair Ditemukan 200 Meter dari Rumah

Omar bin Omran menghilang dari Djelfa selama perang saudara Aljazair pada 1990an, ketika ia berusia 19 tahun.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya