Amerika Serikat Bantah Sanksi terhadap Damaskus Halangi Bantuan Gempa Suriah

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Februari 2023 07:50 WIB

Sebuah pesawat Iran membawa bantuan untuk para korban bencana gempa bumi di bandara Damaskus, Suriah, 7 Februari 2023. SANA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, JAKARTA--Departemen Luar Negeri Amerika Serikat membantah laporan pers yang menyebut sanksi terhadap Damaskus telah menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga yang terkena dampak gempa Suriah sejak awal pekan ini.

Pejabat Presiden Suriah Bashar al Assad dan sekutu mereka, termasuk pendukung Hizbullah yang didukung Iran, mengklaim bahwa sanksi Amerika mencegah bantuan yang sangat dibutuhkan untuk sampai ke daerah yang hancur.

Pendukung Assad dan Hizbullah menulis di Twitter dan menggunakan tagar, menyalahkan sanksi AS dan apa yang disebut pengepungan di Suriah.

Sejumlah korban tewas terlihat di sebuah rumah sakit, setelah gempa bumi, di Afrin, Suriah, 6 Februari 2023. Jumlah korban gempa Turki dan Suriah yang meninggal dunia telah mencapai hampir 1.800 orang di kedua negara. REUTERS/Mahmoud Hassano

“Setiap sanksi AS atau internasional termasuk pengecualian kemanusiaan, medis, makanan, dan bantuan lainnya. Presiden AS Joe Biden dengan jelas mengatakan bahwa AS siap untuk memberikan segala jenis bantuan kepada rakyat Suriah, dan AS tidak mencegah negara mana pun untuk melakukannya,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri dalam bahasa Arab.

Advertising
Advertising

“Amerika Serikat mendukung rakyat Suriah,” kata pejabat itu dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter.

Pada Senin, Biden mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia "sangat sedih dengan hilangnya nyawa dan kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi di Turki dan Suriah."Biden mengatakan telah memerintahkan semua bantuan yang dibutuhkan untuk disampaikan.

Gempa tersebut menghancurkan sebagian besar wilayah di timur laut Suriah, yang tidak berada di bawah kendali pemerintah Suriah. Namun, sebagian kecil wilayah yang dikuasai pemerintah di Aleppo juga terdampak.

Sementara mayoritas Suriah berada di bawah kendali pemerintah di Damaskus, sebagian besar wilayah utara dikendalikan oleh kelompok yang berbeda—dan terkadang saling bertentangan. Barat laut terbagi antara tanah de facto yang dikuasai Turki dan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok pemberontak yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda.

Sementara timur laut Suriah sebagian besar dikuasai oleh kelompok-kelompok pimpinan Kurdi yang didukung AS.

Tim pencari internasional mungkin enggan memasuki wilayah terdampak gempa yang dikendalikan oleh HTS, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS

Anggota Pertahanan Sipil Suriah, juga dikenal sebagai Helm Putih, telah berada di garis depan dalam upaya penyelamatan setelah gempa yang menewaskan sedikitnya 7.000 orang di Suriah dan Turki.

Namun penolakan Turki, Rusia, dan Suriah untuk membuka titik lintas batas untuk bantuan internasional juga telah merusak upaya untuk mendapatkan makanan, obat-obatan, dan bahan pokok lainnya bagi mereka yang membutuhkan.

PBB sebelumnya mengatakan lebih dari 4 juta orang di barat laut Suriah membutuhkan bantuan. Sekitar setengahnya menerima dukungan ini setiap bulan.

Gempa berkekuatan 7,8 M mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari. Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya 7.800 orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memprediksi korban tewas akan mencapai 20 ribu orang.

Pilihan Editor: WHO Perkirakan Korban Gempa Turki Bisa Tembus 20.000 Orang

AL ARABIYA

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

26 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

14 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

15 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

19 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

21 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya