Gempa Turki-Suriah Tewaskan 1.900 Jiwa, WHO: Korban Jiwa Akan Melonjak

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Februari 2023 21:21 WIB

Orang-orang berkumpul saat tim penyelamat mencari korban selamat di bawah reruntuhan, menyusul gempa bumi, di kota Jandaris yang dikuasai pemberontak, Suriah, 6 Februari 2023. (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lonjakan yang signifikan dalam jumlah korban tewas setelah gempa Turki-Suriah yang sudah menewaskan sedikitnya 1.900 orang pada Senin 6 Februari 2023.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Menjadi 1.600 Orang

"Saya pikir kita dapat memperkirakan jumlah kematian akan meningkat secara signifikan," kata Rick Brennan, direktur darurat regional WHO untuk Mediterania Timur, kepada Reuters. "Ada banyak bangunan yang runtuh dan korban tewas akan meningkat lebih signifikan di sekitar episentrum gempa."

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan dalam update terbaru Senin malam mengatakan, sejauh ini 1.120 orang telah kehilangan nyawa dan 5.385 luka-luka. Sementara di Suriah, sedikitnya 783 orang dikhawatirkan tewas saat operasi penyelamatan berlanjut.

Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki diikuti oleh gempa kuat lainnya yang dirasakan di beberapa provinsi di wilayah tersebut, merobohkan sejumlah bangunan, kata laporan.

Advertising
Advertising

Survei Geologi AS mengatakan gempa berpusat sekitar 33 kilometer dari Gaziantep dan sekitar 26 kilometer dari kota Nurdagi. Gempa berpusat pada kedalaman 18 kilometer, menurut Survei Geologi AS.

Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki berpusat di kota Pazarcik, di provinsi Kahramanmaras.

Uni Eropa mengirim tim penyelamat dan mempersiapkan bantuan lebih lanjut untuk Turki, kata komisaris manajemen krisis blok tersebut.

"Tim dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan," dengan Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Uni Eropa mengawasi penempatan mereka, kata komisaris Janez Lenarcic di Twitter.

Dua gempa bumi dahsyat dan puluhan gempa susulan meruntuhkan ribuan bangunan dan menimbulkan bencana kemanusiaan baru di Turki-Suriah yang telah dilanda perang, krisis pengungsi, dan kesulitan ekonomi yang parah.

Gempa berkekuatan 7,8 M pertama terjadi pada pukul 4:17 pagi waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat. Gempa ini juga dirasakan di Siprus, Mesir, Israel, dan Lebanon. Gempa kedua berkekuatan 7,5 M melanda Turki tenggara sekitar sembilan jam kemudian pada Senin sore, U.S.G.S. dikatakan.

Gempa awal, berpusat di dekat Gaziantep di Turki tengah, adalah yang paling mematikan yang melanda negara itu dalam lebih dari 20 tahun. Gempa ini juga sekuat gempa 1939, yang paling kuat yang pernah tercatat di Turki.

Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, Pemerintah Global Kirim Tim Penyelamat

HINDUSTAN TIMES

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

15 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

23 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

12 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

13 hari lalu

Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

15 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya