Profil Pervez Musharraf: Mantan Diktator Militer Pakistan yang Lari dari Hukuman Mati

Senin, 6 Februari 2023 11:25 WIB

Mantan Presiden Pakistan, Pervez Musharraf. REUTERS
Islam Moderat

Lulusan dari sekolah menengah Kristen, Musharraf sangat ingin Pakistan memeluk Islam moderat, sebuah pendekatan yang meningkatkan daya tariknya di Barat setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat.

Musharraf bergabung dengan apa yang disebut Washington sebagai "perang melawan teror", memberi pasukan AS akses darat dan udara ke Afghanistan yang terkurung daratan untuk mengejar militan Al Qaeda.

Keputusan ini bertentangan dengan dukungan lama Pakistan untuk Taliban, yang pada saat itu menguasai Afghanistan, dan menjadikan Musharraf target kelompok militan domestik. Setidaknya dia selamat dari empat percobaan pembunuhan.

Tehreek-e-Taliban Pakistan, sebuah kelompok payung organisasi militan Pakistan yang dibentuk setelah tindakan keras Musharraf terhadap ekstremis, merayakan kematiannya.

"Ini adalah panglima militer terkenal yang menjual kehormatan dan rasa hormat negara," kata kelompok ini dalam sebuah pernyataan.

Dalam memoar 2006, Musharraf mengatakan dia "menyelamatkan" Pakistan dengan bergabung dalam kampanye melawan al Qaeda. Dia juga berhasil melobi pemerintahan mantan Presiden AS George W Bush untuk menggelontorkan uang ke militer negara bersenjata nuklir itu, yang tetap menjadi salah satu yang paling kuat di Asia Selatan.

Di dalam negeri, pemerintahan tangan besi sang diktator militer ini menimbulkan kekacauan. Keadaan darurat pada 2007 bertujuan untuk memadamkan protes yang dipicu tindakan keras terhadap peradilan dan media. Pada tahun yang sama, pemerintahnya dikritik karena tidak memberikan keamanan yang cukup menjelang pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto oleh Taliban Pakistan, saingan politik yang terbunuh saat berkampanye untuk pemilihan nasional.

Partai yang didukung Musharraf kalah dalam pemungutan suara, yang diadakan beberapa bulan kemudian pada tahun 2008. Menghadapi pemakzulan oleh parlemen, dia mengundurkan diri dan melarikan diri ke London.

Musharraf kembali ke Pakistan pada 2013 untuk mencalonkan diri sebagai parlemen tetapi langsung didiskualifikasi. Dia berangkat ke Dubai pada 2016, dan dijatuhi hukuman mati, namun tiga tahun kemudian dibatalkan karena mengalami keadaan darurat.

Jenazah Pervez Musharraf, mantan jenderal bintang empat yang merebut kekuasaan setelah kudeta militer 1999, diterbangkan ke Pakistan untuk dimakamkan pada Senin, 6 Februari 2023. Salah satu mantan pembantu politik Musharraf mengatakan bahwa ia akan dimakamkan di Karachi, kampung halaman keluarganya, atau Rawalpindi, markas besar tentara.

REUTERS | Al JAZEERA |Times Of India

Baca Juga: Profil Pervez Musharraf, Nyaris Rebut Kashmir dari India Hingga Divonis Mati

Berita terkait

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

4 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

9 hari lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

9 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

15 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

25 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

29 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

31 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

32 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

41 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya