Jerman Memiliki Bukti Kejahatan Perang di Ukraina

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 4 Februari 2023 21:45 WIB

Seorang sukarelawan meletakkan salib di kuburan salah satu dari lima belas orang tak dikenal yang dibunuh oleh pasukan Rusia, di tengah berlanjutnya serangan Rusia ke Ukraina, selama upacara penguburan di kota Bucha, di wilayah Kyiv, Ukraina 2 September 2022. REUTERS/Vladyslav Musiienko

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman telah mengumpulkan bukti-bukti kejahatan perang di Ukraina, kata jaksa penuntut umum negara itu dalam sebuah wawancara surat kabar yang diterbitkan pada Sabtu, 4 Februari 2023, sambil menambahkan ia melihat kebutuhan untuk proses pengadilan di level internasional.

"Baru-baru ini, contohnya, kami sedang berfokus pada pembunuhan massal di Bucha dan serangan terhadap infrastruktur sipil Ukraina,” kata Peter Frank kepada surat kabar Welt am Sonntag.

Sejauh ini, para jaksa memiliki potongan-potongan bukti dalam “angka tiga digit”, ia menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ukraina dan para sekutu Baratnya telah menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di Bucha, sebuah kota satelit Kiev, tak lama setelah melancarkan invasi mereka Februari tahun lalu. Moskow telah membantah tuduhan itu. Rusia juga menargetkan infrastruktur utama di Ukraina tetapi membantah dengan sengaja menargetkan orang-orang sipil.

Jerman mulai mengumpulkan bukti pada Maret 2022 untuk mengadili kejahatan-kejahatan perang, termasuk dengan mewawancara para pengungsi Ukraina dan mengevaluasi informasi yang tersedia untuk umum, kata Frank, sambil menambahkan para jaksa penuntut Jerman belum menginvestigasi individu-individu tertentu.

Advertising
Advertising

"Kami sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan sebuah kasus pengadilan kelak – baik itu bersama kami di Jerman, baik itu bersama mitra-mitra asing kami, baik itu di hadapan sebuah pengadilan internasional,” katanya.

Ditanya siapa yang harus diadili, Frank mengatakan para pemimpin negara Rusia dan mereka yang menerapkan keputusan-keputusan itu di level militer tertinggi harus dimintai pertanggungjawaban.

Ukraine sedang mendorong untuk pembentukan mahkamah khusus untuk mengadili para pemimpin militer dan politik Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas dimulainya perang itu. Mahkamah Kejahatan Internasional telah melakukan investigasi sendiri atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang beberapa hari setelah invasi 24 Februari Rusia, tetapi tidak memiliki yurisdiksi untuk mengadili agresi itu di Ukraina.

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang mengunjungi Kiev, mengatakan pada Kamis bahwa sebuah pusat internasional untuk pengadilan kejahatan agresi di Ukraina mungkin akan dibuat di Den Haag. Moskow telah menolak tuduhan-tuduhan oleh Kiev dan negara-negara Barat untuk kejahatan perang. Kremlin mengatakan mereka meluncurkan sebuah “operasi militer khusus” untuk melindungi keamanannya sendiri.

REUTERS

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Tak Menyangkal atau Benarkan Tuduhan Jadi Dalang Serangan ke Militer Iran

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

2 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

12 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

13 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

13 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

18 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

2 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya