Donald Trump Sesumbar Bisa Akhiri Perang Rusia Ukraina Jika Dia Presiden AS

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Februari 2023 08:41 WIB

Donald Trump. REUTERS/Go Nakamura

TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump kembali mengulangi klaimnya bahwa dia bisa segera mengakhiri perang Rusia Ukraina. Syaratnya adalah berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam sebuah wawancara dengan Right Side Broadcasting Network, ia kembali mengatakan bahwa invasi Rusia tidak akan pernah dimulai jika dia masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, bukan Joe Biden.

Baca: Diizinkan Kembali ke Facebook dan Instagram, Apa Kata Donald Trump?

Trump menambahkan bahwa akan mungkin untuk merundingkan diakhirinya perang "dalam 24 jam" jika dia masih jadi pemimpin AS. "Seharusnya itu tidak pernah terjadi, tetapi itu memang terjadi. Perang dapat dinegosiasikan dalam waktu 24 jam," kata Trump.

"Itu benar-benar harus dilakukan dari kantor presiden. Dan Anda harus mendapatkan keduanya di sebuah ruangan, dan ada hal-hal yang dapat Anda katakan kepada mereka masing-masing, yang tidak akan saya ungkapkan sekarang, yang akan menjamin ini perang akan segera berakhir."

Trump menggambarkan perang di Ukraina adalah hal yang horor. Dia mengatakan bahwa total korban tewas akibat konflik tersebut lebih tinggi dari yang diungkapkan.

"Mereka berbicara tentang angka yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan angka sebenarnya," kata Trump. "Ketika mereka merobohkan rumah-rumah apartemen besar itu, dan ketika mereka merobohkan kota-kota dan mereka mengatakan dua orang tewas, atau tiga orang terluka, itu tidak benar.

Advertising
Advertising

"Saya kira jumlahnya jauh lebih besar. Itu akan terungkap di kemudian hari," ujarnya. "Tapi kita harus melakukan sesuatu. Perang itu harus dihentikan, dan harus dihentikan sekarang, itu mudah dilakukan."

Selama hampir setahun, Trump mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak akan terjadi jika dia masih menjadi presiden. Dia mengutip perjanjian nyata yang dimiliki dengan Putin, dan kurangnya rasa hormat serta ketakutan yang dimiliki presiden Rusia terhadap Biden.

Pernyataan Donald Trump bahwa dia bisa mengakhiri perang dalam waktu 24 jam telah diulangi di media sosial. Dia juga membuat klaim selama pembicaraannya di pertemuan tahunan Komite Negara Bagian Republik New Hampshire di Salem pada 28 Januari. "Kepribadian saya membuat kami keluar dari perang," kata Trump kepada orang banyak.

"Dan saya katakan sebelumnya, perang tidak akan pernah terjadi dengan Rusia. Putin tidak akan pernah masuk. Dan, bahkan sekarang, saya bisa menyelesaikannya dalam 24 jam. Sungguh mengerikan apa yang terjadi. Kota-kota itu sekarang dihancurkan ."

Dalam sebuah video yang diposting di Akun Truth Social pada hari Rabu, Trump mengatakan: "Jika saya adalah presiden, perang Rusia-Ukraina tidak akan pernah terjadi, tidak dalam sejuta tahun.

"Tetapi bahkan sekarang, jika saya menjadi presiden, saya dapat merundingkan untuk mengakhiri perang yang mengerikan dan meningkat pesat ini dalam waktu 24 jam. Anda harus mengatakan hal yang benar, bukan hal yang salah."

Saat perang Rusia Ukraina dimulai Februari tahun lalu, Donald Trump memuji Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia menyebut Zelensky pemberani saat dia tinggal di Kyiv, ibu kota Ukraina. "Serangan Rusia di Ukraina sangat mengerikan. Kami berdoa untuk rakyat Ukraina yang bangga. Tuhan memberkati mereka semua," kata Trump tahun lalu.

Trump mengatakan bahwa Putin memanfaatkan Biden yang lemah untuk menyerang Ukraina. Dia juga mengaitkan invasi itu dengan pemilihan presiden AS 2020. "Seperti yang dipahami semua orang, bencana mengerikan ini tidak akan pernah terjadi jika pemilihan kita tidak dicurangi dan jika saya adalah presiden," katanya tahun lalu.

Simak: Meta Pulihkan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump

NEWSWEEK | REUTERS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

5 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

8 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya