Heboh Balon Mata-mata Cina Intai Militer AS, Bagaimana Cara Kerjanya?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 Februari 2023 19:00 WIB

Gedung Pentagon. usni.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Amerika Serikat menyatakan balon mata-mata Cina telah terbang di atas langit AS selama beberapa hari terakhir. Cina diduga menggunakan balon itu untuk memata-matai dan mengintai misi militer AS. Praktik itu sudah ada sejak pertengahan abad lalu.

Baca: AS Tuding China Terbangkan Balon Mata-mata, Ini Reaksi Beijing

Selama Perang Dunia II, militer Jepang mencoba melontarkan bom pembakar ke wilayah AS menggunakan balon yang dirancang untuk mengapung di aliran udara aliran jet. Tidak ada sasaran militer yang rusak, tetapi beberapa warga sipil tewas ketika salah satu balon jatuh di hutan Oregon.

Tepat setelah Perang Dunia II, militer AS mulai mengeksplorasi penggunaan balon mata-mata dari ketinggian yang mengarah ke serangkaian misi skala besar yang disebut Proyek Genet. Proyek tersebut menerbangkan balon fotografi di atas wilayah blok Soviet pada 1950-an, menurut dokumen pemerintah.

Balon semacam itu biasanya beroperasi pada ketinggian 24.000-37.000 meter, jauh di atas lalu lintas udara komersial terbang. Pesawat hampir tidak pernah terbang lebih tinggi dari 40.000 kaki atau sekitar 12.000 meter. Pesawat tempur berperforma tertinggi biasanya tidak beroperasi di atas 65.000 kaki, meskipun pesawat mata-mata seperti U-2 memiliki ketinggian layanan 80.000 kaki atau lebih.

Keuntungan dari balon dibandingkan satelit termasuk kemampuan untuk memindai petak wilayah yang luas dari jarak yang lebih dekat, untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu di area target, menurut laporan tahun 2009 ke Sekolah Staf dan Komando Udara Angkatan Udara AS. Tidak seperti satelit yang membutuhkan peluncur luar angkasa yang menelan biaya ratusan juta dolar, balon hanya menelan biaya murah.

Advertising
Advertising

Balon seperti balon mata-mata Cina, tidak langsung dikemudikan tetapi dapat dipandu ke area target dengan mengubah ketinggian untuk menangkap arus angin yang berbeda, menurut sebuah studi tahun 2005 untuk Airpower Research Institute Angkatan Udara. Militer AS telah melacak balon mata-mata lainnya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sebelum pemerintahan Presiden Joe Biden, menurut seorang pejabat senior pertahanan AS.

Simak: Balon Mata-mata Cina Terbang di Atas Situs Militer AS, Sempat Mau Ditembak

REUTERS

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

9 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

14 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

16 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

17 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

18 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

19 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya