Balon Mata-mata Cina Terbang di Atas Situs Militer AS, Sempat Mau Ditembak

Reporter


TEMPO.CO, Jakarta -  Amerika Serikat melacak balon mata-mata Cina yang dicurigai terbang di atas wilayah udara negara itu selama beberapa hari. Pentagon sempat ingin menembak balon mata-mata  Cina tersebut namun urung karena berisiko bahaya bagi orang-orang di bawahnya.

Baca: Khawatir Ancaman Cina, Filipina Berikan AS Akses Lebih Luas ke Pangkalan Militernya

Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada wartawan pada Kamis, 2 Februari 2023, bahwa AS sangat yakin balon mata-mata Cina yang terbang tinggi di atas situs sensitif itu bertujuan untuk mengumpulkan informasi. Salah satu tempat balon itu terlihat adalah Montana, yang merupakan rumah bagi salah satu dari tiga ladang silo rudal nuklir di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom. 

Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder, memberikan pernyataan singkat tentang masalah tersebut. Dia mengatakan bahwa pemerintah terus melacak balon udara itu. Dia mengatakan pesawat itu saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat. 

Dia mengatakan kegiatan pengawasan serupa telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Dia menambahkan bahwa AS telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan balon mata-mata tidak mengumpulkan informasi sensitif. Pejabat pertahanan mengatakan AS telah melibatkan pejabat China dan membahas masalah tersebut dengan serius. 

Pernyataan Pentagon itu muncul beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke China. Tidak jelas apakah ini akan mempengaruhi rencana perjalanannya, yang belum diumumkan secara resmi oleh Departemen Luar Negeri.

Pejabat pertahanan senior mengatakan Amerika Serikat memang menempatkan jet tempur, termasuk F-22, yang siap menembak jatuh balon mata-mata Cina itu jika diperintahkan oleh Gedung Putih. Pentagon akhirnya merekomendasikan untuk tidak melakukannya, meskipun balon itu berada di atas daerah yang berpenduduk jarang di Montana. Alasannya penembakan balon akan menciptakan bidang puing cukup besar yang berpotensi membahayakan orang.

Pejabat itu tidak menyebutkan ukuran balon tersebut tetapi mengatakan bahwa balon mata-mata cukup besar sehingga, meskipun berada di ketinggian, pilot komersial dapat melihatnya. Pejabat itu mengatakan yang membuat khawatir tentang peluncuran balon mata-mata itu adalah adalah ketinggian dan lamanya waktu bertahan di suatu lokasi. Ia tak merinci lebih lanjut masalah itu.

Simak: Amerika Serikat dan India Kerja Sama Senjata hingga AI untuk Tandingi Cina

AL JAZEERA 








Harvard dan UNC Terancam Kehilangan Keberagaman Ras, Ini Sebabnya

16 jam lalu

Seseorang memegang payung dengan  logo Harvard saat demonstran berkumpul mendukung tindakan afirmatif, karena Mahkamah Agung AS akan mempertimbangkan apakah perguruan tinggi dapat terus menggunakan ras sebagai faktor dalam penerimaan siswa dalam dua kasus,  di Washington, AS 31 Oktober 2022. REUTERS/Jonathan Ernst
Harvard dan UNC Terancam Kehilangan Keberagaman Ras, Ini Sebabnya

Harvard dan UNC terancam kehilangan kelompok minoritas, jika MA mengeluarkan larangan pertimbangan ras dalam seleksi mahasiswa baru


Jack Ma Pendiri Alibaba Terlihat Telah Kembali ke Cina, Pertanda Apa?

18 jam lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, 18 Januari 2017. [REUTERS / Ruben Sprich]
Jack Ma Pendiri Alibaba Terlihat Telah Kembali ke Cina, Pertanda Apa?

Kembalinya Jack Ma di Cina menarik perhatian publik. Sebelumnya pendiri Alibaba terlihat di Spanyol, Jepang, dan Thailand.


Korea Utara Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Kecil Hwasan-31, Dirancang Bisa Serang AS?

19 jam lalu

Tangkapan layar menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang memeriksa hulu ledak nuklir di lokasi yang dirahasiakan dalam gambar tak bertanggal yang digunakan dalam sebuah video. KRT/melalui Reuters TV/Handout melalui REUTERS
Korea Utara Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Kecil Hwasan-31, Dirancang Bisa Serang AS?

Korea Utara meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil dan akan memproduksi lebih banyak bahan nuklir tingkat senjata.


BLACKPINK Pertimbangkan Kolaborasi dengan Lady Gaga di Pertemuan Presiden AS dan Korea Selatan

19 jam lalu

Blackpink dan Lady Gaga. FOTO/Instagram
BLACKPINK Pertimbangkan Kolaborasi dengan Lady Gaga di Pertemuan Presiden AS dan Korea Selatan

BLACKPINK mendapatkan tawaran untuk tampil bersama Lady Gaga di acara kedatangan Presiden Yoo Suk Yeol ke Amerika Serikat.


Mengikuti Tren di Cina, Populasi Shanghai Turun setelah Lockdown Covid-19

20 jam lalu

Suasana sepi distrik Lujiazui di Shanghai, China, 19 Desember 2022. Lujiazui merupakan distrik keuangan yang biasanya ramai. REUTERS/Aly Song
Mengikuti Tren di Cina, Populasi Shanghai Turun setelah Lockdown Covid-19

Ibu kota komersial Cina, Shanghai, mengalami penurunan populasi pada 2022.


Cina Gertak Presiden Taiwan ihwal Pertemuan dengan Ketua DPR AS

21 jam lalu

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi isyarat saat berdiri di depan tentara saat berkunjung ke pangkalan militer di Chiayi, Taiwan 25 Maret 2023. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Cina Gertak Presiden Taiwan ihwal Pertemuan dengan Ketua DPR AS

Cina ancam akan memberi pembalasan jika Ketua DPR AS Kevin McCarthy bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen selama rencana transitnya ke AS bulan depan.


AS: Tidak Ada Indikasi Rusia Telah Memindahkan Senjata Nuklir ke Belarusia

21 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan teropong saat mengamati latihan militer
AS: Tidak Ada Indikasi Rusia Telah Memindahkan Senjata Nuklir ke Belarusia

AS belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia telah memindahkan senjata nuklir ke negara tetangga Belarusia atau di mana pun


Jack Ma Setahun Menghilang, Ke Mana Saja Pendiri Alibaba Itu Bersembunyi?

22 jam lalu

CEO Alibaba Group Jack Ma (tengah) menyemarakkan Upacara Penutupan Asian Games ke-18 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Ahad, 2 September 2018. Jack Ma hadir sebagai wakil Kota Hangzhou, lokasi penyelenggaraan Asian Games 2022. ANTARA/INASGOC/Wahyudin
Jack Ma Setahun Menghilang, Ke Mana Saja Pendiri Alibaba Itu Bersembunyi?

Alasan pendiri Alibaba Group Jack Ma, tinggal berpindah negara, termasuk di Tokyo Jepang setelah hengkang dari Cina sekitar setahun lalu.


Marah ke Joe Biden, Netanyahu: Israel Tidak Bisa Ditekan Negara Lain

22 jam lalu

Pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jerusalem (10/3). AP/Ariel Schalit
Marah ke Joe Biden, Netanyahu: Israel Tidak Bisa Ditekan Negara Lain

PM Israel Benjamin Netanyahu terlihat kurang senang dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden agar dia menghentikan upayanya mengubah sistem peradilan.


AS Dukung Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Agresi terhadap Ukraina

1 hari lalu

Suasana gedung apartemen yang dihancurkan oleh serangan militer Rusia di kota Borodianka yang rusak berat selama invasi Rusia ke Ukraina, di luar Kyiv, Ukraina 16 Februari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
AS Dukung Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Agresi terhadap Ukraina

Selain AS, Ukraina, Uni Eropa termasuk Belanda secara terbuka mendukung gagasan pengadilan khusus.