AS Tuding China Terbangkan Balon Mata-mata, Ini Reaksi Beijing

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 3 Februari 2023 17:49 WIB

Sebuah balon terbang di langit di atas Billings, Montana, AS. 1 Februari 2023 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Chase Doak/melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat menuding sebuah balon mata-mata milik China terbang memasuki wilayah udara mereka. Kejadian ini hanya beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melawat ke Beijing.

Menanggapi tudingan Amerika Serikat itu, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan Beijing sedang "memverifikasi" situasi tersebut.

"Saya ingin menekankan bahwa sampai fakta-fakta diklarifikasi, spekulasi dan ribut-ribvut ini tidak akan membantu penyelesaian yang tepat dari masalah ini," katanya dalam pengarahan harian rutin di Beijing, Jumat.

Ia juga mengatakan, bahwa China mematuhi hukum internasional.

"China tidak berniat melanggar wilayah darat dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," kata Mao.

Advertising
Advertising

Menanggapi masuknya balon terbang yang diduga memata-matai, pihak berwenang AS mengerahkan jet tempur. Tetapi para pemimpin militer menasihati Presiden Joe Biden agar tidak menembak balon karena takut puing-puing dapat menimbulkan ancaman keselamatan. Saran itu diterima Biden, kata pejabat AS.

Amerika Serikat mengambil alih kemudi balon ketika memasuki wilayah udara AS dan membuntutinya dengan pesawat militer, kata pejabat militer AS kepada wartawan tanpa menyebut nama.

Secara terpisah, kementerian pertahanan Kanada mengatakan "balon pengintai" terdeteksi dan mereka sedang memantau "potensi insiden kedua", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Berita itu awalnya tersiar ketika Direktur CIA William Burns berbicara di sebuah acara di Universitas Georgetown Washington, di mana dia menyebut China sebagai "tantangan geopolitik terbesar" yang dihadapi Amerika Serikat.

"Pemerintah Amerika Serikat telah mendeteksi dan melacak balon pengintai di ketinggian yang berada di atas benua Amerika Serikat saat ini," kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder kepada wartawan. "Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat."

Pejabat AS mengatakan mereka mengangkat masalah ini dengan China melalui saluran diplomatik. "Kami telah menyampaikan kepada mereka keseriusan kami menangani masalah ini," kata seorang pejabat AS.

Seorang pejabat AS mengatakan balon itu dinilai memiliki "nilai aditif terbatas dari perspektif pengumpulan intelijen."

Blinken akan melakukan perjalanan ke China minggu depan untuk kunjungan yang disetujui pada November oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping. Tidak jelas bagaimana penemuan balon mata-mata dapat mempengaruhi rencana tersebut.

SenatorAS. Marco Rubio, Republikan teratas di komite intelijen Senat, mengatakan balon mata-mata itu mengkhawatirkan tetapi tidak mengejutkan.

"Tingkat spionase yang ditujukan ke negara kita oleh Beijing telah tumbuh secara dramatis lebih intens dan kurang ajar selama 5 tahun terakhir," kata Rubio di Twitter.

Senator Republik Tom Cotton meminta Blinken untuk membatalkan perjalanannya.

Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mengatakan dia akan meminta pengarahan "Gang of Eight", mengacu pada pengarahan keamanan nasional rahasia untuk para pemimpin kongres dan pemimpin komite intelijen dari Partai Republik dan Demokrat.

Hubungan antara China dan Amerika Serikat telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan Agustus memicu latihan militer China di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Sejak itu, Washington dan Beijing berusaha untuk berkomunikasi lebih sering dan mencegah hubungan memburuk.

REUTERS

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

6 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

23 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya