Ditekan Turki, Swedia akan Perketat UU Antiterorisme

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Februari 2023 21:05 WIB

Pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, yang berkewarganegaraan Swedia, membakar salinan Alquran di dekat kedutaan Turki di Stockholm, di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Swedia mengatakan pada Kamis 2 Februari 2023 akan memperketat undang-undang antiterorisme. Seperti dilansir Reuters, langkah ini dilakukan setelah Stockholm pada Juni lalu berusaha mengatasi keberatan Turki jika Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca juga: Turki Dukung Keanggotaan NATO untuk Finlandia , tetapi Tidak untuk Swedia

Undang-undang baru yang diharapkan pemerintah Swedia mulai berlaku pada Juni tahun ini, akan memperluas kapasitas pihak berwenang dalam menangkap dan menuntut individu terlibat dalam mendukung kelompok-kelompok teroris, baik melalui pendanaan atau cara lain.

"Kami berbicara tentang kriminalisasi yang sangat luas," kata Menteri Hukum Gunnar Strommer kepada wartawan.

Menurut Strommer, sampai sekarang pihak berwenang sulit untuk mengamankan terduga anggota teroris kecuali tindakan mereka dapat dihubungkan dengan tindakan terorisme tertentu. Undang-undang yang baru, menurut dia, akan mencakup semua bentuk partisipasi yang mendukung aksi terorisme.

Advertising
Advertising

Strommer mengatakan dibutuhkan hukum yang lebih kuat mengingat serangan di Stockholm pada 2017, di mana seorang pria menabrak para pejalan kaki di jalanan komersial yang sibuk dan menewaskan lima orang.

Dia menambahkan bahwa tingkat ancaman terorisme meningkat belakangan ini, setelah pembakaran kitab suci Al Quran oleh politisi Denmark sayap kanan, Rasmus Paludan, di Stockholm bulan lalu. Hal ini menurutnya membuat Swedia dipandang sebagai target yang pantas.

Selain itu, Strommer mengatakan undang-undang baru itu tidak akan mempengaruhi hak untuk berdemonstrasi atau mencegah orang mengibarkan bendera terlarang Partai Buruh Kurdistan (PKK), kelompok separatis bersenjata yang memberontak dari Turki pada 1984.

Swedia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Turki dalam memerangi terorisme sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai pada Juni lalu. Komitmen ini bertujuan untuk mengatasi keberatan Turki terhadap Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO.

Akan tetapi, bulan lalu, Turki enggan melakukan pembahasan lebih lanjut, menyatakan bahwa Swedia tidak berbuat cukup banyak, setelah demonstrasi di Stockholm, termasuk yang dipicu oleh aksi Paludan.

"Kami positif soal Finlandia, tetapi tidak positif untuk Swedia," kata Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Rabu.

Swedia dan Finlandia tahun lalu mengajukan permohonan menjadi anggota NATO, menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Namun, mereka menghadapi keberatan tak terduga dari Turki dan sejak saat itu berusaha untuk mendapatkan dukungan Ankara.

Baca juga: Kutuk Pembakaran Al Quran di Swedia, Hungaria: Bisa Pengaruhi Prospek Masuk NATO

REUTERS

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

1 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

1 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

2 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

3 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

4 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

7 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

11 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

12 hari lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

12 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

12 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya