Dokumen Inggris: George Bush Perintahkan CIA Mencari Pengganti Yasser Arafat

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 2 Februari 2023 13:55 WIB

Sebuah poster wajah mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat terlihat saat gerilyawan Hamas menggelar aksi protes pemasangan detektor logam oleh Israel di pintu masuk kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Gaza, 21 Juli 2017. Kementerian keamanan PM Israel Benjamin Netanyahu tidak akan mencopot detektor logam yang diprotes warga Palestina. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush memerintahkan CIA untuk mencari pengganti pemimpin Palestina Yasser Arafat setelah eskalasi Intifadah kedua pada 2001. Seperti dilansir BBC, mengutip dokumen Inggris yang baru dirilis, upaya Amerika itu dilakukan setelah kegagalan negosiasi Camp David pada 2000 antara Arafat dan Perdana Menteri Israel saat itu Ehud Barak. Pembicaraan itu dilakukan menyusul meningkatnya kekerasan di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Menurut dokumen tersebut, Bush memperkirakan sejak awal bahwa Ariel Sharon, yang menggantikan Barak, akan menggunakan Jalur Gaza untuk menyebarkan perpecahan di antara orang-orang Palestina. Dokumen tersebut membahas diskusi yang terjadi antara Inggris dan Amerika beberapa bulan setelah Bush dan pemerintahannya, yang didominasi oleh kaum neokonservatif, memasuki Gedung Putih.

Ketika Bush dilantik pada Januari 2001, pemberontakan Palestina kedua sedang memuncak. Pemberontakan meletus pada akhir September 2000 ketika Sharon memasuki halaman Masjid Al Aqsa, tindakan yang secara luas dilihat oleh orang Palestina sebagai provokasi.

Pemerintahan Bush meminta Arafat menghentikan pemberontakan untuk meletakkan dasar dimulainya negosiasi keamanan dengan Israel. Amerika juga memveto rancangan resolusi di Dewan Keamanan PBB, yang mengusulkan pengiriman pasukan pengamat PBB untuk melindungi warga sipil Palestina dari pasukan Israel di wilayah pendudukan.

Setelah negosiasi dibatalkan, pembicaraan telepon dilakukan antara Bush dan Perdana Menteri Inggris saat itu Tony Blair. Keduanya membahas konflik Palestina-Israel secara panjang lebar. Menurut risalah pembicaraan, Blair mengatakan Arafat adalah sebuah beban.

Advertising
Advertising

Blair mengatakan pemimpin Palestina itu telah mencapai batas dari apa yang dapat dia lakukan secara konstruktif dan dia hanya bekerja untuk mempertahankan posisinya. Dia menambahkan bahwa Arafat tidak lagi memiliki apa pun untuk ditawarkan, menunjukkan bahwa pemimpin tersebut telah membuat semua kemungkinan konsesi yang dia bisa.

Bush mendukung apa yang dikatakan Blair, lalu menggambarkan Arafat lemah dan tidak berguna. Dia mengungkapkan telah meminta CIA untuk mencari kemungkinan pengganti Arafat tetapi mengatakan bahwa badan tersebut meneliti kondisi Palestina secara menyeluruh dan menyimpulkan bahwa tidak ada pengganti yang tersedia.

Dokumen-dokumen Inggris mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika saat itu, Colin Powell, tidak setuju dengan rencana Bush untuk mengganti Arafat.

Yasser Arafat wafat beberapa tahun kemudian, pada 11 November 2004, di sebuah rumah sakit Paris setelah pendarahan otak yang disebabkan oleh zat beracun polonium yang ditemukan di pakaian dan tubuhnya. Palestina dan Arab menuduh Israel membunuhnya, tetapi Israel menyatakan tidak bertanggung jawab atas kematiannya.

AL JAZEERA

Baca Juga: Mengunggah Video Kunjungan ke Penjara, Lima Pembuat Konten Mesir Ditahan

Berita terkait

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

58 menit lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

4 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

5 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

6 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

8 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

8 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

9 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

10 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

15 jam lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

Ahmad Muzani Salurkan Infak Kemanusiaan Melalui BAZNAS RI untuk Palestina

23 jam lalu

Ahmad Muzani Salurkan Infak Kemanusiaan Melalui BAZNAS RI untuk Palestina

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp300 juta melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI.

Baca Selengkapnya