Survei: Warga Amerika Kecewa AS Jor-joran Bantu Ukraina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 Februari 2023 15:06 WIB

Aktivitas bongkar muat Bradley Fighting Vehicles yang dikirim menuju Ukraina menggunakan pengangkut ARC Integrity di Transportation Core Dock di North Charleston, Carolina Selatan,25 Januari 2023. Lebih dari 60 Bradley dikirim oleh AS sebagai bagian dari paket bantuan militer AS ke Ukraina. U.S. Transportation Command/Oz Suguitan/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seperempat warga Amerika Serikat menyatakan kekecewaan terhadap pemerintahnya yang dinilai terlalu bermurah hati ke Ukraina. AS dinilai mengirimkan terlalu banyak bantuan ke Ukraina dalam perang melawan Rusia. Pemerintahan Presiden Joe Biden juga disebut terlalu murah hati, menurut jajak pendapat Pew Research terbaru.

Baca: Suami Istri Rusia Ditangkap Saat Makan Malam Romantis karena Bahas Ukraina

Beberapa responden dalam survei itu masih percaya bahwa Washington harus meningkatkan bantuan militer dan ekonominya. Jumlah warga yang percaya ke pemerintah terhadap bantuan perang Ukraina terus berkurang selama setahun terakhir.

Hasil riset itu diterbitkan pada Selasa, 31 Januari 2023. Dalam jajak pendapat itu disebutkan bahwa 26 persen responden mengatakan bahwa AS memberikan terlalu banyak bantuan, naik dari hanya 7 persen pada Maret lalu. Sementara 20 persen responden lainnya mengatakan bahwa AS harus memberi lebih banyak dan 31 persen membenarkan bantuan AS untuk Ukraina. Temuan menunjukkan perubahan dramatis sejak Maret tahun lalu, ketika 42 persen mengatakan kepada Pew bahwa mereka merasa AS tidak melakukan cukup untuk Ukraina.

Dalam beberapa bulan sejak jajak pendapat pertama, AS telah meningkatkan bantuannya ke Ukraina. Jumlah bantuan telah menggelembung menjadi lebih dari US$ 110 miliar untuk bantuan militer dan ekonomi.

Bantuan dibagikan dalam beberapa paket dari Washington untuk membiayai militer Ukraina mulai dari sistem anti-udara, kendaraan lapis baja, dan lebih dari satu juta peluru artileri yang telah dikirim ke negara itu. Biden berjanji untuk terus mengalirkan senjata ke Ukraina selama diperlukan.

Advertising
Advertising

Sebagian besar bantuan ini telah didanai oleh dua tagihan pengeluaran raksasa yang disahkan oleh Kongres: tagihan US$ 40 miliar yang disahkan pada bulan Mei dan tagihan pengeluaran pemerintah sebesar US$ 1,7 triliun pada bulan Desember yang mencakup US$ 47 miliar lainnya untuk Ukraina. Sejumlah kecil anggota parlemen yang dekat dengan mantan Presiden Donald Trump mengutuk Biden dan politisi Partai Demokrat karena menghabiskan begitu banyak uang untuk perang di luar negeri. Uang itu akan lebih baik dihabiskan untuk menopang ekonomi Amerika dan memperketat keamanan di perbatasan.

Pemilih dari Partai Republik cenderung menentang bantuan militer ke Ukraina, dengan 40 persen mengatakan bahwa AS memberi terlalu banyak. Sekitar 17 persen menyerukan lebih banyak bantuan. Hanya 15 persen pemilih dari Partai Demokrat berpikir Biden harus mengurangi bantuan AS, sementara 23 persen berpikir arus kas ke Ukraina harus meningkat.

Simak: Lagi, AS Siapkan Paket Bantuan Senjata dan Amunisi Rp 30 T untuk Ukraina

RUSSIA TODAY

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

11 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

12 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya