Amerika Serikat dan India Kerja Sama Senjata hingga AI untuk Tandingi Cina

Rabu, 1 Februari 2023 13:45 WIB

Joe Biden bertemu dengan Narendra Modi. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta -Gedung Putih meluncurkan kemitraan di bidang teknologi dan pertahanan dengan India pada Selasa, 31 Januari 2023. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengharapkan kerja sama terbaru ini akan membantu kedua negara bersaing dengan Cina dalam peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan (AI).

Baca juga: Begini Amerika Serikat Segera Setop Pemberian Persetujuan Ekspor ke Huawei

Penasihat keamanan nasional Pemerintahan Biden, Jake Sullivan, dan mitranya dari India, Ajit Doval, bertemu dengan pejabat senior dari kedua negara di Gedung Putih pada Selasa.

Mereka meresmikan apa yang disebut "U.S.-India Initiative on Critical and Emerging Technologies".

"Tantangan yang lebih besar yang ditimbulkan oleh Cina - praktik ekonominya, gerakan militernya yang agresif, upayanya untuk mendominasi industri masa depan dan mengendalikan rantai pasokan masa depan telah berdampak besar pada pemikiran di Delhi," kata Sullivan.

Advertising
Advertising

“Ini adalah bagian dasar besar lainnya dari keseluruhan strategi untuk menempatkan seluruh dunia demokrasi di Indo-Pasifik dalam posisi yang kuat. Ini adalah taruhan strategis oleh kedua pemimpin. Menciptakan ekosistem yang lebih dalam antara Amerika Serikat dan India akan melayani kepentingan strategis, ekonomi, dan teknologi kami," Sullivan menambahkan.

Washington ingin menyebarkan lebih banyak jaringan telepon seluler Barat di anak benua untuk melawan Huawei Technologies Co Ltd dari Cina.

Pemerintahan Biden juga ingin menyambut lebih banyak spesialis chip komputer India ke Amerika Serikat, serta mendorong perusahaan dari kedua negara untuk berkolaborasi dalam peralatan militer seperti artileri sistem.

Gedung Putih sejauh ini menghadapi perjuangan berat di setiap front, termasuk pembatasan AS pada transfer teknologi militer dan visa untuk pekerja imigran. India, sejak lama juga sudah ketergantungan pada Moskow untuk perangkat keras militer.

New Delhi telah membuat Washington frustrasi dengan berpartisipasi dalam latihan militer dengan Rusia. India juga telah meningkatkan pembelian minyak mentah negara itu, yang disebut sebagai sumber utama pendanaan untuk perang Rusia di Ukraina.

Namun, Washington telah menahan lidahnya, menyenggol negara itu di Rusia sambil memaafkan sikap India yang lebih agresif terhadap Cina.

Pada Senin, Sullivan dan Doval berpartisipasi dalam acara Kamar Dagang dengan para pemimpin perusahaan dari Lockheed Martin Corp, Adani Enterprises, dan Applied Materials Inc.

India adalah bagian dari proyek keterlibatan Asia dalam pemerintahan Biden, Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang fokus pada rantai pasokan, energi bersih, dan antikorupsi. Namun, India memilih untuk tidak bergabung dalam negosiasi pilar perdagangan IPEF.

Inisiatif baru kemarin juga mencakup upaya bersama dalam ruang dan komputasi kuantum berkinerja tinggi.

General Electric Co, sementara itu, meminta izin kepada pemerintah AS untuk memproduksi mesin jet dengan India. Menurut Gedung Putih, hasil pembuatan itu akan menggerakkan pesawat yang dioperasikan dan diproduksi oleh India. Washington masih melakukan peninjauan.

Baca juga: Quad AS, India, Jepang, Australia Bertemu, Cina: Ditakdirkan Gagal

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

7 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

13 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

14 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

15 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

16 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

19 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

22 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya