Partai Penguasa Thailand Pilih 'Kingmaker' Politik jadi Kandidat PM

Jumat, 27 Januari 2023 18:15 WIB

Prawit Wongsuwan, Perdana Menteri Thailand sementara. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Palang Pracharat pro-militer yang berkuasa di Thailand telah memilih veteran politik dan mantan panglima militer Prawit Wongsuwon sebagai calon perdana menteri. Seorang pejabat senior mengkonfirmasi kabar ini di tengah persiapan partai-partai untuk pemilihan yang harus digelar pada Mei mendatang.

Baca: Wisatawan Cina Membludak di Thailand, Pemesanan Atraksi Gajah Meningkat

"Dia pusat partai, anggota kami, semua anggota parlemen melihatnya berbakat dan paling cocok," kata wakil ketua Palang Pracharat, Paiboon Nititawan, setelah rapat partai pada Jumat, 27 Januari 2023.

Prawit biasanya dikenal sebagai kingmaker atau pembuat kesepakatan politik yang mahir dalam pembentukan konservatif Thailand dan wakil perdana menteri saat ini. Dalam kontestasi mendatang, kemungkinan, Prawit akan melawan Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai. Putri dari mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri itu, telah menyatakan kesiapannya untuk posisi puncak.

Prawit, 77 tahun, juga berpeluang untuk berhadapan dengan perdana menteri petahana Prayuth Chan-ocha, yang telah bergabung dengan Partai Persatuan Bangsa Thailand. Prayuth, 68 tahun disebut sebagai anak didik politik dari Prawit.

Advertising
Advertising

Prayuth telah mengisyaratkan upaya untuk memperpanjang kekuasaannya. Dia berkuasa dimulai dengan kudeta yang dipimpinnya delapan tahun lalu.

Prawit dan Prayuth adalah mantan kepala tentara yang sering menyebut satu sama lain sebagai saudara. Mereka berasal dari unit elit Pengawal Ratu. Keduanya terlibat dalam kudeta terhadap pemerintah yang dikendalikan oleh keluarga Shinawatra.

Meskipun memiliki basis elektoral yang konservatif, beberapa pengamat mengatakan kedua jenderal yang mencalonkan diri untuk partai yang berbeda bisa menjadi strategis dan menguntungkan untuk memastikan mereka tetap berkuasa.

"Ada kemungkinan kuat bahwa mereka akan bekerja sama selama dan setelah pemungutan suara," kata Ben Kiatkwankul, mitra penasehat urusan pemerintah, Maverick Consulting Group.

Ben menambahkan, strategi "Divide dan Conquer" mungkin berhasil. Partai Prawit diperkirakan mampu memenangkan suara di daerah tempat Prayuth mungkin tidak populer.

Prawit belum memberikan komentar atas pengusungannya ini. Akan tetapi ketika ditanya minggu lalu apakah dia siap untuk menjadi perdana menteri, dia berkata: "Pilih saja saya."

Dalam sebuah posting Facebook pada Rabu, Prawit mengatakan politisi harus dapat bekerja dengan semua pihak. "(Politisi juga harus) berkompromi untuk mengurangi konflik dan mematuhi kepentingan publik."

Simak: Kecelakaan Mobil di Thailand, 11 Orang Tewas Terbakar Hidup-hidup

REUTERS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

13 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

17 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

4 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

5 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya