Krisis Ekonomi, Amerika Bantu Bayar Gaji Tentara Lebanon

Reporter

Tempo.co

Jumat, 27 Januari 2023 10:00 WIB

Pasukan tentara Lebanon berjaga dengan senjata laras panjangnya di sebuah pos militer di atas bukit di antara kota perbatasan antara Lebanon dan Suriah, Arsal, 21 September 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Rabu, 25 Januari 2023, mengumumkan akan mengucurkan uang tunai USD 72 juta (Rp 1 triliun) untuk mendanai aparat keamanan Lebanon. Uang bantuan itu akan diberikan lewat program PBB setelah krisis mata uang di negara itu menggerus gaji yang diterima aparat keamanan.

Nilai mata uang Lebanon sudah berkurang hampir 97 persen terhadap mata uang USD sejak sistem keuangan di Lebanon lumpuh pada 2019 lalu. Kondisi ini mendorong sebagian besar gaji tentara Lebanon hanya sekitar USD 80 (Rp 1,1 juta).

Baca juga: Peroleh Tank Leopard 2 dari Jerman, Ukraina Dihujani Rudal Rusia

Advertising
Advertising

Pasukan tentara Lebanon berjaga dengan di sebuah pos militer di atas bukit di antara kota perbatasan antara Lebanon dan Suriah, Arsal, 21 September 2016. REUTERS

Militer Lebanon sudah sangat tertekan dalam hal pendanaan, di mana kantin-kantin tentara di sana sudah tidak lagi menyajikan daging ke para pasukan sejak 2020. Militer Lebanon mulai mejajakan jalan-jalan dengan helikopter untuk melihat pemandangan dari angkasa demi bisa mendapatkan uang tambahan.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Lebanon Dorothy Shea mengatakan skema bantuan ini adalah kebijakan sementara karena situasi ekonomi Lebanon sudah darurat. Shea menyampaikan perihal ini didampingi oleh Komandan Angkatan Bersenjata Lebanon Joseph Aoun

Menurut Shea, program bantuan ini akan memberikan uang tunai USD 100 (Rp 1,4 juta) selama enam bulan ke depan pada anggota Angkatan Bersenjata Lebanon dan Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon.

Sebelumnya pada Juli 2021, Angkatan Darat Lebanon menawarkan paket wisata keliling dengan helikopter militer, menyusul lumpuhnya perekonomian Lebanon. Uang yang diperoleh itu nanti akan digunakan untuk biaya perawatan helikopter tersebut.

Bank Dunia menggambarkan Lebanon sebagai negara yang mengalami depresi terdalam dalam sejarah modern. Nilai mata uang Lebanon anjlok sampai lebih dari 90 persen dalam tempo kurang dari dua tahun. Lebih dari separuh populasi di negara itu terpuruk dalam kemiskinan.

Sumber: middleeastmonitor.com

Baca juga: Lebanon Kurcurkan Dana Rp 1,7 Triliun untuk Perbaiki Listrik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

22 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya