TEMPO.CO, Jakarta - Rusia meluncurkan rentetan rudal pada jam sibuk ke arah Ukraina pada Kamis 26 Januari 2023, sehari setelah Kyiv mengamankan janji Barat untuk memperoleh puluhan tank medan perang modern Leopard 2 buatan Jerman.
Baca juga: Rusia: Janji-Janji Tank Menunjukkan Keterlibatan Barat secara Langsung di Ukraina
Moskow telah bereaksi dengan marah terhadap pengumuman Jerman dan Amerika, dan di masa lalu menanggapi keberhasilan Ukraina dengan serangan udara yang telah menyebabkan jutaan orang tanpa listrik, cahaya, panas, atau air.
Militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh semua 24 drone yang dikirim semalam oleh Rusia, termasuk 15 di sekitar ibu kota, tanpa ada kerusakan yang dilaporkan.
Tapi segera setelah itu, alarm serangan udara terdengar di seluruh Ukraina ketika orang-orang sedang menuju ke tempat kerja. Pejabat senior mengatakan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh rudal Rusia yang masuk.
Di ibu kota Kyiv, kerumunan orang berlindung di stasiun metro bawah tanah, dan ledakan keras terdengar.
DTEK, produsen energi swasta terbesar di Ukraina, mengatakan sedang melakukan pemadaman listrik darurat di Kyiv, wilayah sekitarnya. Pemadaman juga dilakukan di wilayah Odesa dan Dnipropetrovsk karena membahayakan warga.
Administrasi militer Kyiv mengatakan lebih dari 15 rudal yang ditembakkan ke Kyiv telah ditembak jatuh, tetapi mendesak orang untuk tetap berada di tempat perlindungan.
“Rudal terbang di dalam wilayah Ukraina. Setidaknya dua barat laut melalui wilayah Mykolaiv,” Vitaly Kim, gubernur wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan, mengatakan pada aplikasi perpesanan Telegram.
Seorang juru bicara angkatan udara mengatakan dampak telah tercatat di wilayah Vinnytsia tengah.
Analis Barat mengatakan serangan di kota-kota Ukraina lebih merupakan upaya untuk menghancurkan moral daripada kampanye strategis.
Kedua belah pihak diperkirakan akan melakukan serangan darat baru pada musim semi, dan Ukraina telah mencari ratusan tank modern. Kyiv berharap dapat menggunakannya untuk mematahkan garis pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki di selatan dan timur.
Baik Ukraina dan Rusia sejauh ini hanya mengandalkan tank T-72 era Soviet. “Kuncinya sekarang adalah kecepatan dan volume. Kecepatan dalam melatih pasukan kita, kecepatan dalam memasok tank ke Ukraina. Jumlah pendukung tank,” kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video Rabu malam.
Baca juga: Berpose dengan Fans yang Kibarkan Bendera Rusia, Ayah Novak Djokovic Diprotes Ukraina
ARAB NEWS