Pembakaran Al Quran Wujud Kebencian Terhadap Islam, Begini Muasal Islamophobia

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 26 Januari 2023 08:58 WIB

Mobil terlihat dibakar di distrik Rosengard, menyusul pembakaran Al Quran yang menyebabkan kerusuhan di beberapa kota Swedia selama akhir pekan Paskah, di Malmo, Swedia 17 April 2022. Kericuhan di Swedia ini bermula setelah tokoh ekstremis Denmark-Swedia Rasmus Paludan, membakar teks paling suci bagi umat Islam dan akan mengulangi tindakan tersebut. Johan Nilsson/TT News Agency/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini, aksi pembakaran Al Quran, diduga kuat sebagai wujud kebencian terhadap Islam kembali terjadi di Stockholm, Swedia. Peristiwa itu dilakukan oleh pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan. Akibatnya, dia dikecam oleh sejumlah pemimpin tinggi dunia karena telah melukai perasaan umat Islam.

Pembakaran Al Quran Wujud Islamophobia

Aksi Paludan yang membakar kitab suci Al Quran pada Sabtu, 21 Januari 2023 itu disebut-sebut telah didukung oleh otoritas Swedia dengan dalih kebebasan berekspresi. Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, hal itu bertentangan dengan Resolusi PBB tahun 2022 tentang Memerangi Islamophobia.

Rasmus Paludan sebelumnnya pernah dipenjara selama satu bulan pada tahun 2020 karena sejumlah pelanggaran termasuk rasisme di Denmark dan juga telah berusaha merencanakan pembakaran Al-Quran di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Prancis dan Belgia. Foto : Instagram

“Oleh karena itu, MUI mengajak pemerintah dan warga Swedia untuk menghormati dan melaksanakan Resolusi PBB tentang Memerangi Islamofobia dan tidak menjadi bagian dari islamophobia serta tidak melindungi pelakunya,” kata Ketua MUI, Sudarnoto dikutip dari Antara.

Baca : Anggota Parlemen Kuwait Mengutuk Pembakaran Al Quran di Swedia

Asal-usul Islamophobia

Terlepas dari dinamika aksi pembakaran Al Quran di Swedia, menarik untuk ditelusuri bagaimana asal-usul islamophobia yang telah menjamur di seluruh dunia sebagai wujud kebencian terhadap Islam.

Pusat Kajian Ras dan Gender, Universitas California-Berkeley menjelaskan, istilah “Islamofobia” pertama kali muncul sebagai suatu konsep dalam sebuah laporan "Runnymede Trust Report” tahun 1991. Ini didefinisikan sebagai permusuhan tidak berdasar terhadap umat Islam.

Advertising
Advertising

Dengan kata lain, islamophobia dimengerti sebagai ketakutan atau kebencian terhadap semua atau sebagian besar umat Islam. Istilah ini diciptakan dalam konteks umat Muslim Inggris khususnya dan Eropa umumnya, dan dirumuskan berdasarkan kerangka “xenofobia” (ketakutan dan kebencian terhadap orang asing) yang lebih luas.

Dilansir dari buku Islamofobia, laporan Runnymede Trust Report merujuk pada sejumlah sikap yang lahir dari serangkaian pandangan berikut ini:

  1. Islam adalah agama yang monolitik dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan realitas-realitas baru.
  2. Islam tidak punya nilai-nilai yang sama seperti yang diajarkan agama-agama besar lainnya.
  3. Islam merupakan agama inferior menurut pandangan Barat. Maksudnya, islam adalah agama yang kuno, biadab, dan tidak rasional.
  4. Islam dipahami sebagai agama kekerasan dan mendukung terorisme.
  5. Islam adalah ideologi politik yang buas.

Disebutkan dalam salah satu buku karya Karen Armstrong, islamofobia merupakan suatu bentuk prasangka yang direkayasa maupun ketakutan yang salah satunya dipicu oleh struktur kekuasaan global. Seperti diketahui, saat ini kuasa dipegang oleh Eropa dan Orientalis.

Seiring waktu, ketakutan atau prasangka ini diarahkan pada isu ancaman orang-orang Islam. Hal tersebut mencakup usaha mempertahankan dan memperluas pelbagai kesenjangan yang ada di dalam hubungan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Hingga pada akhirnya, aksi kekerasan dianggap perlu digunakan sebagai cara untuk melakukan pembenahan peradaban. Sasarannya, tidak lain komunitas-komunitas umat Muslim atau yang lainnya. Salah satunya tercermin dari aksi pembakaran Al Quran di Swedia pekan lalu.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Demo di Kedubes Iindia, Massa Aksi Bela Nabi Serukan Setop Islamofobia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

23 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

25 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

26 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

37 hari lalu

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

43 hari lalu

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'

47 hari lalu

Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'

Inggris meluncurkan definisi baru ekstremisme sebagai respons terhadap maraknya kejahatan rasial terhadap Yahudi dan Muslim sejak 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

50 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

Awal Ramadan, Pemerintah Inggris Janjikan Uang Ekstra untuk Keamanan Umat Islam

51 hari lalu

Awal Ramadan, Pemerintah Inggris Janjikan Uang Ekstra untuk Keamanan Umat Islam

Bertepatan dengan awal Ramadan, pemerintah Inggris menjanjikan dana ekstra untuk melindungi komunitas Muslim di tengah meningkatnya Islamofobia.

Baca Selengkapnya

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

52 hari lalu

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

Setelah terancam tutup, UNRWA optimistis beberapa donor akan mulai mendanai lagi dalam beberapa minggu.

Baca Selengkapnya

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

53 hari lalu

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Swedia dan Kanada akan melanjutkan pendanaan yang ditangguhkan kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya