TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 41 anggota parlemen Kuwait pada Selasa, 24 januari 2023, mengutuk aksi pembakaran Al Quran di Swedia oleh Ketua Partai Stram Kurs, Rasmus Paludan. Anggota parlemen Kuwait tersebut menyerukan boikot pada negara-negara yang tidak menghormati kesucian Islam.
Ke-41 anggota parlemen Kuwait tersebut menuangkan dalam pernyataan bersama kalau praktik-praktik provokasi semacam itu melukai umat Muslim di seluruh dunia. Mereka pun mengutuk Pemerintah Swedia karena melakukan pembiaran pada tindakan semacam itu dan mengajukan permohonan pada seluruh parlemen di dunia agar memboikot Pemerintah Swedia dan seluruh negara yang tidak menghormati nilai-nilai kesucian umat Muslim.
Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023 .REUTERS/Umit Bektas
Ditekankan pula oleh parlemen Kuwait kalau praktik-ptaktik semacam itu sama sekali tidak merusak kesucian al Quran di hati setiap warga sipil.
Sebelumnya pada Senin, 23 Januari 2023, kelompok masyarakat Kuwait mengumumkan ajakan boikot pada produk-produk asal Swedia sebagai bentuk protes tindakan provokatif pembakaran Al Quran.
Baca Juga:
Dicap Organisasi Kriminal Transnasional, Bos Grup Wagner Bertanya ke AS: Apa Salah Kami?
Seluruh negara-negara Teluk telah menerbitkan pernyataan mengutuk dan mencela serta mempertimbangkan insiden tersebut sebagai provokasi serius pada perasaan umat muslim di seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri Kuwait Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah memperingatkan tindakan semacam itu (membakar Al Quran) bisa memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia dan provokasi berbahaya.
Sebelumnya pada Sabtu, 21 Januari 2023, Paludan membakar salinan kitab suci Al Quran di luar kantor Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Stockholm. Aksi pembakaean dilakukan di tengah perlindungan aparat kepolisian yang ketat yang mencegah orang-orang mendekati Paludan saat melakukan tindakan provokatif tersebut.
Sumber : middle east monitor
Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini