Dikritik AS Soal Piutang ke Afrika, China Sindir Masalah Utang Washington

Rabu, 25 Januari 2023 16:46 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Secretary of the Treasury Amerika Serikat Janet Yellen sebelum acara pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat 15 Juli 2022. Sonny Tumbelaka/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Pejabat China di Zambia memberi tanggapan pedas atas pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, yang menyebut negeri Panda itu sebagai "penghalang" untuk reformasi utang di Afrika. China menyarankan Amerika Serikat membereskan urusan utangnya sendiri.

Baca juga: AS Sentuh Ambang Batas Utang, APBN Terancam Terganggu

"Kontribusi terbesar yang dapat diberikan AS untuk masalah utang di luar negeri adalah bertindak berdasarkan kebijakan moneter yang bertanggung jawab, mengatasi masalah utangnya sendiri, dan berhenti menyabotase upaya aktif negara berdaulat lainnya. untuk menyelesaikan masalah utang mereka," kata Kedutaan Besar China di Zambia mengatakan di situs webnya Selasa, 24 Januari 2023.

Yellen dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva tiba secara terpisah di Zambia pada Minggu untuk menyoroti perlunya reformasi utang di Afrika.

Zambia gagal membayar utangnya pada 2020. Negara itu hanya membuat sedikit kemajuan untuk merestrukturisasinya dengan kreditor China dan swasta hingga saat ini, sebuah situasi yang telah membantu mendorong warga ke dalam kemiskinan.

Advertising
Advertising

Negara-negara termiskin di dunia menghadapi US$35 miliar atau sekitar Rp524 triliun dalam bentuk pembayaran utang kepada kreditor resmi dan sektor swasta pada 2022. Bank Dunia menyebut, lebih dari 40 persen di antaranya adalah karena China.

Kenaikan suku bunga Federal Reserve AS, dirancang untuk menjinakkan inflasi di dalam negeri, dan apresiasi dolar AS telah menambah beban layanan utang negara-negara Afrika, kata Bank Pembangunan Afrika pekan lalu.

Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menggunakan ancaman yang berisiko dan tidak biasa, untuk menolak memberikan suara dalam plafon utang baru. Angka yang melebihi ambang batas itu mencerminkan uang yang telah dibelanjakan dan sekarang terutang oleh pemerintah.

Keadaan ini menekan pemerintahan Presiden Joe Biden dan Demokrat agar memangkas program pengeluaran. Sejauh ini, Gedung Putih menolak untuk bernegosiasi, mengandalkan Partai Republik garis keras untuk mundur di bawah tekanan dari bisnis, investor, dan moderat.

Utang nasional AS sekitar US$31 triliun atau sekitar Rp463 kuadriliun, angka yang meroket sejak 2000 menjadi US$5,6 triliun setara Rp83 kuadriliun. Jumlah yang menyentuh ambang batas ini sebagian berkat peningkatan pengeluaran untuk populasi yang menua, pengeluaran untuk perang Irak dan Afghanistan, program Covid-19, dan pemotongan pajak yang memangkas pendapatan.

Baca juga: Negara di Afrika ini Kaya Tembaga, Tapi Tak Mampu Bayar Utang ke China

REUTERS

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

19 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

3 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

7 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya