Gara-Gara Sanjung Hitler, Kanye West Tak Bisa Masuk Australia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 25 Januari 2023 13:32 WIB

Kanye West. Foto: Instagram/@kimkardashian.

TEMPO.CO, Jakarta - Kanye West atau biasa dipanggil Ye kemungkinan tidak akan bisa mendapatkan visa Australia karena riwayat pernyataan anti-Semitnya, ketika tekanan meningkat untuk menolak masuknya rapper top AS itu.

Menteri Pendidikan Jason Clare mengutuk komentar anti-Semit Ye yang melibatkan Hitler dan Holocaust, dengan mengatakan orang lain yang telah membuat pernyataan serupa telah ditolak visanya.

Baca juga Kanye West Puji Hitler, dari Biden sampai Twitter dan Adidas Mengutuknya

"Orang-orang seperti itu yang telah mengajukan visa untuk masuk ke Australia di masa lalu telah ditolak," kata Clare dalam sebuah wawancara di Channel Nine, Rabu, 25 Januari 2023. "Saya perkirakan jika dia mengajukan visa, harus melalui proses yang sama dan menjawab pertanyaan yang sama seperti yang mereka lakukan."

Media mengabarkan bahwa Ye akan berkunjung ke Australia untuk bertemu dengan keluarga pasangannya, Bianca Censori, yang besar di Melbourne.

Advertising
Advertising

Kontrak Ye dengan sejumlah perusahaan besar, termasuk Adidas, dihentikan karena pernyataan anti-Smitnya itu. Dia juga ditolak masuk Twitter.

Australia sebelumnya telah menolak atau mencabut visa tokoh sayap kanan karena gagal dalam tes "karakter baik". Ahli teori konspirasi Inggris David Icke dicabut visanya pada tahun 2019, tepat sebelum memulai tur pidato.

Gavin McInnes, pendiri Proud Boys, kelompok khusus pria yang diidentifikasi sebagai "Chauvist Barat", visanya ditolak pada tahun 2018 setelah kampanye publik yang menyertakan petisi dengan 81.000 penandatangan, menurut media lokal.

Pemimpin oposisi Peter Dutton, menteri imigrasi di bawah pemerintahan sebelumnya, mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan cenderung untuk melarang Ye tetapi itu adalah keputusan pemerintah.

"Komentar anti-Semitnya memalukan, perilakunya mengerikan," katanya kepada radio 3AW. "Dia bukan orang yang berkarakter baik dan menteri memiliki kemampuan untuk menghentikan seseorang yang berkarakter buruk datang ke negara kita."

Peter Wertheim, co-chief executive officer Dewan Eksekutif Yahudi Australia, bertemu dengan para pejabat pada hari Selasa untuk membicarakan larangan masuk.

REUTERS

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

3 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

3 hari lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

4 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

10 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya