PBB Berunding soal Hak Perempuan dengan Taliban

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 24 Januari 2023 16:27 WIB

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bantuan kemanusiaan PBB mengunjungi Kabul pada Senin, 23 Januari 2023, dan mengangkat masalah pendidikan perempuan dan bekerja sama dengan penjabat menteri luar negeri pemerintahan Taliban, demikian pernyataan kementerian luar negeri Afghanistan.

Pemerintahan Taliban bulan lalu memerintahkan LSM-LSM untuk tidak mengizinkan sebagian besar karyawan perempuan untuk bekerja, membuat banyak lembaga bantuan menghentikan sebagian operasional mereka di tengah-tengah krisis kemanusian yang terjadi selama musim dingin yang sangat mencekam.

Baca Juga: Diserang Rusia, Ukraina dapat Kiriman 237 Generator dari Jepang

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Masalah Kemanusiaan Martin Griffiths mengangkat isu pendidikan dan pekerjaan perempuan dan bagaimana masalah ini mempengaruhi operasional PBB.

Berbicara secara umum tentang kunjungan Griffith ke Afghanistan, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Griffith akan melibatkan pemerintahan Taliban “dengan pesan sama yang telah kami sampaikan sejak awal tentang perlunya membatalkan semua kebijakan yang diberlakukan” pada kaum perempuan.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan Griffiths akan "menggarisbawahi pesan bahwa bantuan kemanusiaan tidak dapat diberikan tanpa perempuan.”

Perjalanan Griffiths menyusul kunjungan ke Afghanistan pekan lalu oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohammed, yang memberi peringatan kepada para penjabat Taliban di Kabul dan kota selatan Kandahar atas perintah-perintah pemerintahan yang membatasi kaum perempuan menerima pekerjaan dan mengenyam pendidikan.

Penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan, Amir Khan Muttaqi, mengatakan ia meminta Griffiths untuk memberikan informasi kepada komunitas internasional tentang “pencapaian dan peluang-peluang” pemerintahan Taliban seperti memberikan amnesti umum kepada para mantan oposisi dan bukan hanya keluhan-keluhan dan kekurangan-kekurangan.”

Kementerian luar negeri menyatakan bahwa Griffiths mengakui keamanan telah membaik di negeri itu, yang telah berpuluh-puluh tahun mengalami peperangan sebelum Taliban mengambil alih pemerintahan saat pasukan asing ditarik mundur pada 2021.

Belum ada pemerintahan asing yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban sejak kelompok ini mengambil kekuasaan. Beberapa diplomat asing mengatakan harus ada perubahan arah tentang hak-hak perempuan. Banyak negara yang menyatakan kekhawatiran besarnya karena sebagian anak perempuan dan perempuan di atas usia 12 tahun dilarang masuk sekolah atau universitas.

Penerapan sanksi-sanksi dan pemotongan bantuan pembangunan telah menyebabkan negara itu jatuh dalam krisis ekonomi yang membuat lebih dari separuh populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak.

Baca juga: Wakil Menteri Ukraina Dipecat Korupsi, Tertangkap Saat Terima Suap Rp 5,9 M

REUTERS

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

13 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

21 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

21 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

22 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

22 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

23 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya