TEMPO.CO, Jakarta - Jepang pada Senin mengatakan telah mengirim 237 generator tambahan ke Ukraina, yang sedang mengalami masalah parah pasokan listrik. Ini lantaran sebagian besar fasilitas infrastruktur energi hancur akibat serangan Rusia.
Baca juga: Kisah Warga Ukraina Menghadapi Pemadaman Listrik di Tengah Musim Dingin
“Alat-alat pembangkit listrik itu dikirim ke Ukraina sejak 14 Januari (dan) akan diserahkan ke perusahaan-perusahaan pemasok listrik, gas dan air dan akan dimanfaatkan untuk mengamankan sektor energi," demikian dinyatakan Kementerian Luar Negeri Jepang.
Jepang sebelumnya mengirim 25 generator pada awal Desember, sehingga secara keseluruhan bantuan tersebut berjumlah 262 generator, menurut pernyataan itu.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari "dukungan Jepang untuk melindungi nyawa rakyat Ukraina yang kini menghadapi musim dingin," kata Kemenlu.
Pernyataan itu menyebutkan, "Jepang akan terus memberikan bantuan dan mendukung rakyat Ukraina yang menghadapi kesulitan, lewat kerja sama dengan komunitas internasional seperti anggota G7."
Sejak 10 Oktober lalu, Rusia melancarkan serangan pada infrastruktur listrik Ukraina. Rangkaian serangan tersebut mengenai sedikitnya setengah dari pembangkit listrik termal serta hingga 40 persen keseluruhan sistem.
Jutaan warga Ukraina berkali-kali menghadapi pemadaman listrik di saat musim dingin yang menggigit. Akibatnya, banyak dari warga yang tidak memiliki pemanas untuk menghangatkan tubuh di saat suhu dingin tiba.
Baca juga: AS Kirim Bantuan Peralatan Listrik Pertama untuk Ukraina
ANADOLU