Skandal Korupsi Rp 5,2 Triliun Kementerian Pertahanan Guncang Ukraina

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 23 Januari 2023 14:30 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada pertemuan bersama Kongres AS di House Chamber of U.S. Capitol di Washington, AS, 22 Desember 2022. Zelenskiy mengatakan kepada anggota parlemen di parlemen bahwa dia berharap mereka akan terus mendukung Ukraina secara bipartisan - poin utama karena Partai Republik akan mengambil mayoritas. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina kembali diguncang kasus korupsi di tengah gempuran Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky memberikan tanggapan tegas menyusul dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tingkat tinggi Ukraina.

Laporan media, seperti dikutip Reuters mewartakan, penjabat wakil menteri pembangunan regional, Vasyl Lozinskiy, ditahan atas tuduhan menerima suap. Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) menangkap Lozinskiy pada Sabtu, 21 Januari 2022, karena dicurigai melakukan penggelapan.

Baca juga Jerman Tidak Akan Menghalangi jika Polandia Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina

Lozinskiy diduga menerima 370 ribu euro atau Rp 6 miliar untuk "memfasilitasi penyelesaian kontrak pembelian peralatan dan generator dengan harga yang dinaikkan", kata NABU dalam siaran pers.

Fokus baru pada korupsi juga melibatkan Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa militer diduga membeli makanan dengan harga yang sangat tinggi.

Advertising
Advertising

Laporan media di Ukraina menuduh kementerian menyetujui kontrak untuk memasok makanan kepada tentara di garis depan dengan harga "dua hingga tiga" kali lipat dari harga normal. Menurut situs berita ZN.UA, seperti dikutip Euronews, kontrak tersebut berjumlah 320 juta euro atau sekitar Rp 5,2 triliun untuk 2023.

Kementerian Pertahanan menyebut tuduhan itu palsu dan komite parlemen telah diminta untuk menyelidikinya. Sebuah "pertemuan darurat" di kementerian akan diadakan pada Senin, 23 Januari 2023, untuk menjelaskan masalah ini dan melihat apakah ada pejabat yang melanggar peraturan.

Presiden Zelensky menyatakan tidak akan mentoleransi korupsi, masalah yang sudah kronis di negara itu. Dia menjanjikan akan ada keputusan penting dalam waktu dekat, untuk menumpas korupsi di Ukraina.

"Saya ingin ini menjadi jelas: tidak akan ada kembali ke masa lalu, ke cara hidup berbagai orang yang dekat dengan lembaga negara atau mereka yang menghabiskan seluruh hidup mereka mengejar kursi jabatan," kata Zelensky dalam pidato rutin pada Minggu malam, 22 Januari 2023.

"Minggu ini akan menjadi waktu untuk mengambil keputusan yang tepat. Keputusan sudah disiapkan. Saya tidak ingin mempublikasikannya saat ini, tetapi semuanya akan adil," ujarnya menambahkan.

Isu korupsi ini muncul di tengah upaya pejabat Ukraina mempromosikan persatuan nasional untuk menghadapi invasi. Rusia menyerang Ukraina sejak Februari 2022.

Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi yang merajalela dan pemerintahan yang goyah. Transparency International memeringkat korupsi di negara itu pada 122 dari 180 negara. Posisi itu tidak jauh lebih baik dari Rusia pada 2021.

Unggul jauh dari para pesaingnya, Zelensky terpilih sebagai presiden pada 2019. Saat itu dia berjanji untuk mengubah cara pemerintahan negara bekas Soviet itu.

Uni Eropa telah menjadikan reformasi anti-korupsi sebagai salah satu persyaratan utamanya untuk keanggotaan Ukraina ke blok benua biru itu, setelah memberikan status kandidat kepada Kyiv tahun lalu.

REUTERS, EURONEWS

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

7 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

8 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

12 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya