Mantan Direktur Patroli Perbatasan Amerika Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Januari 2023 16:00 WIB

Tony Barker, mantan Direktur Patroli Perbatasan Amerika Serikat. Sumber: YouTube/CBP Office of Training and Development/rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tony Barker, mantan Direktur Patroli Perbatasan Amerika Serikat, disebut mengundurkan diri pada tahun lalu karena dugaan pelecehan seksual. Barker dituduh menekan sejumlah perempuan agar mau melakukan hubungan seksual dengannya.

Hal ini diungkap kantor berita NBC News dalam pemberitaan Sabtu, 21 Januari 2023, di mana NBC News mengaku menerima sejumlah laporan yang mirip perihal ini.

Barker tiba-tiba meninggalkan jabatannya pada Oktober 2022 setelah 21 tahun bertugas di Patroli Perbatasan Amerika Serikat. Pengunduran dirinya ketika itu belum mendapat sorotan media hingga NBC mewartakan kalau Barker mengundurkan diri karena tuduhan melakukan tindakan tercela (pelecehan seksual).

Advertising
Advertising

Sumber yang tidak mau dipublikasi identitasnya dan punya hubungan dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), mengklaim kalau Barker memiliki sebuah hubungan suka-sama-suka dengan bawahannya, tetapi bawahan Barker itu mencoba mengakhiri hubungan mereka.

Barker lalu dituduh mengancam akan membongkar ke pegawai lainnya kalau bawahannya itu sudah secara ilegal membocorkan kontrak-kontrak negara. Jika tidak mau rahasia itu dibocorkan, maka bawahannya tersebut harus mau melakukan hubungan seksual dengannya. Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) adalah lembaga pusat yang membawahi Patroli Perbatasan Amerika Serikat.

Baca juga:Selain Dani Alves, Ini Deretan Bintang Sepak Bola yang Pernah Tersandung Kasus Pelecehan Seksual

Bawahan Barker dalam kasus ini, identitasnya tidak dipublikasi. Dia telah mengajukan pengaduan pada sejumlah pengawas di DHS dan mendorong agar perempuan-peremuan yang menjadi korban, agar melapor.

New York Times mewartakan Barker saat ini juga menghadapi tengah menghadapi penyelidikan internal setelah otoritas yang memeriksanya meminta untuk mengecek email-emailnya guna menindak-lanjuti tuduhan soal interaksinya dengan perempuan.

Barker menyangkal telah melakukan kesalahan. Dalam pernyataanya ke media, dia menegaskan tuduhan kalau dia menekan sejumlah perempuan agar mau melakukan hubungan seksual dengannya atau merasa menjadi korbannya, adalah tuduhan yang sepenuhnya salah.

Sumber: RT.com

Baca juga:New York Kewalahan Atasi Gelombang Imigran Ilegal yang Datang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

8 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

12 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

13 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

16 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

16 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

20 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

22 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

23 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya